Yakni Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan logistik yang berpotensi besar menjadi HUB Pelabuhan Logistik di wilayah Sumatera Bagian Selatan, Pelayanan logistik short sea shipping rute Panjang-Ciwandan/Merak.
Pemprov Lampung juga akan mengelola dan menyelenggarakan lim pelabuhan pengumpan regional yang telah diserahkan P3D-nya.
Antara lain Pelabuhan Mesuji, Pelabuhan Menggala, Pelabuhan Labuan Maringgai, Pelabuhan Sebalang, dan Pelabuhan Teluk Betung.
Sedangkan untuk membuka konektivitas angkutan sungai, dilakukan pembukaan/ pendalaman alur pelayaran di muara Sungai Way Tulang Bawang, Way Seputih, Way Penet / Labuan Maringgai dan Way Mesuji.
BACA JUGA:TPAKD Resmikan Desa Inklusi Keuangan di Lampung Selatan
Untuk bidang transportasi udara, Arinal Djunaidi mengaku, berupaya untuk mengembangkan kawasan kesehatan internasional (Industrial Health) dan aerotropolis di kawasan Bandara Internasional Radin Inten II, yang diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Tohir.
Kemudian, pembangunan terminal II terintegrasi, embarkasi haji penuh/ internasional, umroh langsung (direct flight) ke Jeddah/Medinah.
Saat ini, Bandara Radin Inten II sudah berstatus sebagai bandara internasional sejak Tahun 2018 sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 2044, tanggal 18 Desember 2018.
Arinal Djunaidi berharap, sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah dapat terjalin dalam upaya membuka rute-rute penerbangan domestik dan internasional ke Provinsi Lampung sehingga status bandara Internasional ini terus dapat dipertahankan.
BACA JUGA:Teknokrat Sukses Selenggarakan TICAE 2023
Dirinya juga berharap kepada pemerintah pusat untuk terus mengembangkan bandara di Provinsi Lampung seperti Bandara M. Taufik Kiemas di Pesisir Barat sebagai bandara destinasi wisata dan Bandara Gatot Subroto di Way Kanan untuk pengembangan komersil pada kawasan integrasi perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
Begitu juga di bidang perkeretaapian, dijelaskan Arinal Djunaidi, diperlukan pengembangan double track jalur kereta api dari Kertapati sampai ke Tanjung Karang, pengembangan jalur short cut Tegineneng-Tarahan yang diharapkan dapat mengurai atau mengurangi kemacetan di Kota Bandar Lampung, pengembangan jalur kereta api Bandar Lampung-Bakauheni sebagai bagian dari Sumatera Rail Ways.
Lebih lanjut Arinal Djunaidi berharap, melalui kegiatan diskusi mapping isu strategis ini, dengan rumusan program dan kebijakan strategis yang tepat, dapat mengurai permasalahan serta mentransformasikan sistem transportasi yang handal untuk kemajuan Provinsi Lampung khususnya dan Provinsi Bengkulu maupun Pulau Sumatera.
Selain itu, mengingat Provinsi Lampung yang memiliki potensi pariwisata yang sangat banyak seperti wisata bahari, wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata pertanian/agro, wisata ecopark dan lainnya, diperlukan dukungan transportasi yang handal dan tangguh.
BACA JUGA:Innalilahi, Satu-satunya Wakil PAN di DPRD Lampung Tengah Meninggal Dunia
"Semoga Mapping Isu Strategis Program Pembangunan dan Kebijakan Sektor Transportasi Provinsi Lampung dan Bengkulu dapat menghasilkan kebijakan strategis yang tepat serta terarah, sehingga dapat mentransformasikan Kemajuan Transportasi di Provinsi Lampung khususnya dan Bengkulu maupun Pulau Sumatera," ungkapnya.