makanya ikan asin tidak disarankan dikonsumsi berlebihan pada penderita hipertensi, stroke atau bahkan yang punya masalah pada ginjal.
setelah dilakukan penggaraman ikan asin biasanya dijemur, dikeringkan, atau bahkan di asap-asap.
Selama proses pengeringan ini, terjadi perubahan pada sel-sel daging ikan yang menghasilkan zat karsinogenik nitrosamin..
nitrosamine inilah yang menyebabkan kanker pada penderitanya.. kanker apakah yang paling sering disebabkan oleh ikan asin?
BACA JUGA:Hindari Cedera Saat Bermain Sepak Bola Dengan Tips Berikut Ini
yaitu kanker karsinoma nasofaring atau KRS. Kenapa kanker nasofaring? karena biasanya kita itu makan ikan asin dengan nasi panas-panas,
Jadi nitrosamin pada ikan asin itu akan terbawa melalui uap nasi panas yang biasa terkena esofagus, dinding-dinding tenggorokan, bahkan hingga lambung.
apalagi jika kebiasaan makan ikan asin itu dikombinasikan dengan kebiasaan merokok. merokok juga mengandung nitrosamin, uapnya dapat masuk ke nasofaring dan adanya infeksi epstein bar virus
sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi ikan asin guna mengurangi risiko terkena kanker nasofaring.
Selain itu, perlu diwaspadai praktik tidak etis di mana banyak penjual ikan asin menggunaan bahan pengawet tambahan seperti formalin.agar tidak gampang busuk.
Penggunaan formalin juga dapat meningkatkan risiko penyakit serius pada tubuh. Tanda-tanda ikan yang mengandung formalin adalah ketahanannya
yang tidak rusak selama lebih dari satu bulan pada suhu sekitar biasa.tampak bersih dan cerah warnanya, tidak
berbau khas ikan asin, di kipas-kipas tidak ada bau amis-amis bahkan digoreng pun tidak bau, memiliki tekstur keras di luar,
BACA JUGA:Cek! Ini Daftar Tahapan Selanjutnya Pada CPNS 2023 Lengkap Jadwal Pengumuman Seleksi
tetapi bagian dalamnya tetap lembab, tidak menarik lalat, dan memiliki aroma yang hampir tidak terasa sama sekali, tanpa bau, warna cerah,