RADARLAMPUNG.CO.ID - Aldi Nurmawan, mahasiswa S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UTI, kembangkan dan implementasikan inovasi teknologinya berupa Pengering Biji Kakao di Desa Mekar Jaya, Lampung Utara.
Inovasi teknologi ini merupkan hasil Skripsi Aldi Nurmawan yang dikembangkan berdasarkan masalah yang dirasakan oleh petani biji kakao di Desa Mekar Jaya.
Sebab, petani biji kakao setempat masih menggunakan proses pengeringan konvensional/panas matahari sebagai media pengering biji kakao.
"Jadi saat musim hujan petani tidak bisa menjemur biji kakao dan mengakibatkan kualitas biji kakao buruk, hingga menurunkan hasil penjualan," kata Aldi.
BACA JUGA:Lampung Bergerak Peduli Palestina: AML Gelar Aksi Akbar Doa Bersama dan Penggalangan Dana
Berdasarkan permasalahan tersebut, Aldi membuat alat tersebut untuk menghasilkan biji kakao yang kering secara maksimal dengan waktu yang cukup singkat dan memudahkan petani dalam memantau tingkat pengeringan biji kakao.
Serta tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca, sehingga proses pengeringan biji kakao menjadi lebih cepat dan maksimal.
"Alat pengering biji kakao berbasis Arduino adalah sistem otomatisasi yang menggunakan mikrokontroler Arduino untuk mengontrol proses pengeringan biji kakao," ujarnya.
Berikut ini adalah beberapa spesifikasi umum yang mungkin dimiliki oleh alat pengering biji kakao berbasis Arduino.
BACA JUGA:Kode Redeem ML Hari Ini Kamis 19 Oktober 2023, Dapatkan Lunox Eyes of Eternity Mobile Legends
1. Sensor Suhu dan Kelembaban
Sensor suhu dan kelembaban digunakan untuk mengukur kondisi lingkungan di sekitar biji kakao.
Contoh sensor yang digunakan mungkin adalah DHT22 atau sensor serupa.
2. Kontroler Mikrokontroler Arduino
BACA JUGA:Kode Redeem FF Hari Ini Kamis 19 Oktober 2023 Berhadiah Dawnlit Hitman Costume Free Fire