Sehingga dapat mengganggu sistem hormon yang ada dalam tubuh manusia.
Parahnya lagi, racun tersebut dapat menumpuk di dalam jaringan lemak.
Kemudian bisa diserap oleh janin yang dikandung oleh ibu hamil.
BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Tentang Paw Kucing, Cat Lovers Wajib Tahu!
Dari pembahasan tadi, kita dapat menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan dengan baik tanpa harus membakarnya.
Ada beberapa solusi sederhana yang dapat dilakukan sebagai upaya pengurangan jumlah sampah.
Pertama adalah dengan menghindari pemborosan akibat banyaknya produk makanan ataupun minuman yang dibeli.
Dan jika dikelola justru membuat banyak sampah yang ditimbulkan ke depannya.
BACA JUGA: Musim Kemarau Masih Berlangsung, Wilayah Lampung Akan Hadapi Masalah Ini Jika Tak Kunjung Hujan
Kemudian cobalah untuk menggunakan kembali sampah daripada membakarnya.
Misalnya dengan mengubah kaleng bekas menjadi pot tanaman.
Lalu menggunakn baju bekas menjadi lap serbaguna, serta berbelanja dengan tas berbahan kain daripada plastik sekali pakai.
Lanjut apabila memiliki barang-barang bekas yang masih bisa digunakan.
BACA JUGA: Buat Pecinta Tanaman Hias, Hindari Dua Hal Ini saat Bougenville Sedang Berbunga
Serta memiliki manfaat bahkan nilai ekonomi, maka akan lebih baik untuk mendaur ulang sampah tersebut.
Ada juga sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk kompos untuk tanaman di rumah.