Perencanaan Pembelajaran untuk Pengembangan Kognitif dan Solusi Masalah Belajar

Jumat 21-04-2023,17:12 WIB
Reporter : Widisandika Budiman
Editor : Widisandika Budiman

Seri Orasi Ilmiah Guru Besar Unila 

Oleh Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd

Guru Besar FKIP Unila 

RADARLAMPUNG.CO.ID-Perencanaan pembelajaran untuk pengembangan kognitif dan solusi masalah belajar menjadi topik yang diangkat oleh Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd. 

Topik ini disampaikan Herpratiwi dalam orasi ilmiah pengukuhan jabatan guru besar tetap Bidang Ilmu Perencanaan Pembelajaran, FKIP Universitas Lampung. Berikut petikan orasi ilmiah Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd. 

I.PENDAHULUAN 

Perencanaan bermakna sebagai pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. 

Oleh karenanya, suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan kemudian menetapkan langkah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Perencanaan menurut Cunninghan (1982) adalah menyeleksi, menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, serta asumsi untuk masa yang akan datang yang bertujuan untuk memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas yang dapat diterima serta akan digunaan dalam penyelesaian. 

Konsep tersebut lebih ditekankan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya. 

Sedangkan pembelajaran menurut Ki Hajar Dewantara (Ananda.,et.al 2019) merupakan suatu kegiatan yang bernilai mendidik, dapat berupa ilmu, pengetahuan, serta kecakapan. 

Selain itu, menurut Ibrahim dan Syaodih (Ananda.,et.al, 2019) adalah suatu kegiatan bagaimana pendidik mengajar serta bagaimana siswa belajar. 

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran merupakan sesuatu kegiatan yang disadari dan direncanakan yang memiliki komponen perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Kaufman (1972) menjelaskan perencanaan merupakan proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang memiliki unsur: (1) mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan, (2) menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan, (3) spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari setiap kebutuhan yang diprioritaskan, (4) identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan, (5) skuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan, dan (6) identifikasi strategi alternatif dan alat untuk mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai. 

Kategori :