- Amarilis Ungu: Bunga yang mengandung arti kebangsawanan dan Keagungan serta melambangkan Spritual. Sehingga bunga ini tak jarang dikenal sebagai simbol kepribadian yang kuat dan menarik.
- Amarilis Kuning: Warna yang mencolok dan terlihat menonjol. Warna ini melambangkan kebahagian yang murni.
- Amarilis Pink: Warna pada bunga ini melambangkan kelembutan dan kesenangan dan juga simbol persahabatan.
BACA JUGA:Atikoh Ganjar Pranowo: Industri Kreatif Yogyakarta Tidak Pelu Diragukan
- Amarilis Putih: bunga amarilis dengan warna ini melambangkan spritualitas seperti kesucian, kepolosan anak, dan lainya.
- Amarilis Merah: Bunga Amarilis dengan warna ini melambangkan ketertarikan, keindahan, dan keberuntungan.
Untuk Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul Yogyakarta biasanya pada akhir tahun bermekaran bunga amarilis berwarna oranye.
4. Peraturan Penting untuk Wisatawan
Ada beberapa peraturan penting yang perlu dipahami oleh pengunjung atau wisatawan Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul Yogyakarta, antara lain:
- Tidak Menginjak Tanaman: Pengelola Taman Bunga Amarilis membuat jalan setapak yang cukup luas. Sehingga pengunjung bisa dengan leluasa menikmati pemandangan sambil berswafoto tanpa menginjak tanaman bunga Amarilis.
- Datang Siang Hari: Untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal seperti bunga amarilis oranye mekar merona maka datang pada siang hari ke Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul Yogyakarta.
- Bawa Payung atau memakai Topi: Karena keindahan bunga amarilis dapat dilihat secara sempurna pada siang hari atau sedang terik triknya, sebaiknya pengunjung memakai topi atau bawa payung saat berkunjung ke Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul Yogyakarta.
BACA JUGA:Bikin Nagih! Rekomendasi Gudeg Pedas Terenak di Yogyakarta
- Pastikan berkunjung saat Bunga Amarilis sedang Bermekaran: Bunga Amarilis hanya mekar setahun sekali. Jadi, pastikan Anda berkunjung saat bunga amarilis sedang bermekaran.
Dan saat ini, akhir tahun 2023, bunga satu ini sedang bermekaran. Selamat berlibur ke Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul Yogyakarta. (*)