RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentunya memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat banyak dan beragam, termasuk yang ada di laut.
Ada banyak sekali kekayaan laut yang terhampar luas di seluruh penjuru negeri, dan salah satu daerah tersebut adalah Kabupaten Tanggamus.
Kabupaten Tanggamus memiliki wilayah perairan yang luas dan hasil kekayaan laut yang melimpah.
BACA JUGA:Tim Pengabdian Unila Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
BACA JUGA:Tim Pengabdian Teknik Informatika Unila Luncurkan Sistem Informasi Monitoring Peternakan Kambing
Namun sayangnya, masih banyak masyarakat di daerah tersebut yang tergolong kurang mampu, sehingga belum bisa memanfaatkan hasil lautnya dengan optimal.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, banyak masyarakat wilayah Tanggamus yang berprofesi sebagai nelayan.
Meskipun memiliki laut yang begitu luas, masyarakat belum bisa mendapatkan hasil tangkapan ikan secara maksimal.
BACA JUGA:UTI-Unila Kolaborasi Garap PKM Program DRTPM untuk Edukasi Peternakan Ikan Tawar
BACA JUGA:Serius Tangani Limbah B3, Unila Gelar Lokakarya
Karena metode penangkapan dan alat yang kurang memadai, serta faktor cuaca yang tidak menentu untuk menangkap ikan dalam jumlah yang banyak.
Berbagai masalah yang keresahan tadi membuat para mahasiswa Universitas Lampung (Unila) termotivasi untuk menciptakan inovasi alat pendeteksi lokasi ikan yang diberi nama Aqtiadta (Aqua Time Adventage Tanggamus), yakni berupa prototipe jam digital sebagai solusi inovatif untuk para nelayan, termasuk di wilayah Kabupaten Tanggamus.
Para mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Fakultas Teknik (FT) Unila. Mahasiswa tersebut diantaranya.
BACA JUGA:Lanjutkan! Nanang-Antoni Daftar Calon Bupati dan Wakil Bupati di Lampung Selatan