"Kenapa Agung dibawa-bawa, padahal saat kejadian Agung tidak ada di lokasi. Agung juga bukan terlapor, tapi dia datang karena ditelpon atau dipanggil. Saya tanya nama kafenya saja tidak tahu, sebab dia kesana pakai Google Maps bersama sopir, lalu setelah keributan semua dibawa pulang, sudah sampai situ saja," beber Yuhadi.
Terlepas dari itu, dirinya bersaksi bahwa Agung adalah orang yang baik. "Sama-sama berorganisasi GP Ansor, anaknya tidak banyak bicara. Maka untuk menurunkan tensi politik Agung memilih diam," ungkap Yuhadi.
Selain itu, Agung juga membantah dirinya mabuk seperti yang diberitakan beberapa media belakangan ini, dirinya hanya menambahkan bahwa itu tidak benar.
"Tidak benar ya, tidak dalam keadaan mabuk. Bahkan saya tidak ada di keributan itu saat terjadi," pungkasnya.