Menurutnya, harga gabah Rp6.500 cukup menguntungkan bagi petani.
Namun, bagi pengusaha penggilingan, harga tersebut cukup berat untuk menjaga margin.
“Kalau gabah Rp6.500, harga beras di bawah Rp13.500 itu sulit tercapai,” kata Bambang.
BACA JUGA:Kasus Pelecehan di Masjid, Wali Kota Eva Dwiana Minta Warga Bandar Lampung Lebih Waspada
Ia menjelaskan, jika beras dijual Rp13.000 per kilogram, hasilnya hanya balik modal.
“Tidak mungkin usaha hanya untuk balik modal. Biaya tenaga, waktu, minyak, dan suku cadang juga besar,” ucapnya.
Bambang menjual beras dengan beberapa varian harga sesuai jumlah pembelian.
Jenis berasnya tergolong standar, namun kualitasnya di atas rata-rata beras biasa.
“Semakin banyak pembelian, harga bisa lebih murah,” jelasnya.
Untuk pembelian kecil 5–10 kilogram, harganya Rp14.000 per kilogram.
Pembelian 25 kilogram dihitung Rp13.800 per kilogram.
Sedangkan pembelian minimal 50 kilogram mendapat harga Rp13.500 per kilogram.
BACA JUGA:Polres Lampura Ungkap 4 Kasus, 5 Tersangka Ditangkap
Bambang juga menanggapi isu pemerintah yang melarang penjualan gabah ke luar Lampung.
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak berdampak negatif bagi usahanya.