Satu Titik Hotspot Terdeteksi di Way Serdang Awal Agustus, BPBD Mesuji Terus Lakukan Pemantauan
Petugas berjibaku memadamkan api kebakaran lahan karet-Damkar Tulang Bawang-
RADARLAMPUNG.CO.ID – Satu titik panas (hotspot) kembali terpantau di wilayah Kabupaten Mesuji pada awal Agustus 2025.
Berdasarkan laporan dari alat pantau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Spongi APK, hotspot tersebut terdeteksi di Desa Panca Warna, Kecamatan Way Serdang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mesuji, Budiman Nainggolan, menyampaikan bahwa laporan mengenai titik panas ini diterima pihaknya baru-baru ini.
“Benar, ada satu hotspot yang muncul di bulan Agustus ini berdasarkan data dari Spongi,” ujar Budiman, Selasa (12/8).
BACA JUGA:Pemkab Mesuji Gelar Pasar Murah dan Layanan Publik Terpadu, 1.000 Paket Sembako Disiapkan per Hari
Spongi APK sendiri merupakan perangkat khusus yang digunakan untuk memantau keberadaan titik panas secara real-time.
Budiman juga mengungkapkan bahwa pada bulan Juli lalu, pihaknya mencatat adanya satu hotspot lain di Desa Talang Batu, Kecamatan Mesuji Timur.
Namun, hingga kini belum ditemukan tanda-tanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang nyata di lokasi-lokasi tersebut. Pemantauan terus dilakukan dan informasi diperbarui secara berkala ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB.
“Wilayah yang terpantau memang merupakan lahan gambut, sehingga sangat rentan terbakar, apalagi di musim kemarau seperti sekarang. Tapi, untungnya beberapa waktu terakhir ini masih sering turun hujan meskipun suhu cukup tinggi,” jelas Budiman.
BACA JUGA:UIM dan Pemkab Lampung Selatan Gelar Lomba Olahraga Tradisional Peringati HUT RI ke-80
Sebagai catatan, berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Mesuji, selama tiga tahun terakhir, terdapat empat kecamatan yang tergolong rawan karhutla.
Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Mesuji Timur (Desa Margojadi), Tanjung Raya (Desa Sriwijaya, Wirajaya, dan Bangun Jaya), Mesuji (Umbul Ben dan Umbul Sempu), serta Kecamatan Panca Jaya dengan dua desa rawan.
Pemerintah daerah terus mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan, guna mencegah terjadinya kebakaran hutan yang lebih luas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
