Menteri Purbaya Geram, Warga Laporkan Rokok Ilegal Dijual Bebas di Lampung, Bea Cukai Kena Warning Keras

BACA JUGA:Prihatin Gen Z Aktif di Gadget tapi 'Bisu' dalam Interaksi Sosial, Pameran TRANSFORM Ungkap Ekspresi Seniman

Sebelum menerima laporan soal rokok ilegal di Lampung, Menkeu Purbaya juga sempat membeberkan progres kanal aduan masyarakatnya.

Per 24 Oktober 2025, jumlah laporan yang masuk ke WhatsApp Lapor Pak Purbaya (LPP) mencapai 28.390 pesan.

Dari total itu, baru 14.025 laporan yang berhasil diverifikasi, mencakup 722 aduan, 393 masukan, dan 432 pertanyaan.

Sisanya, sekitar 12 ribu pesan masuk kategori lain-lain, mulai dari salam, curhat, hingga laporan tak relevan.

BACA JUGA:Kopi Lampung Kian Mendunia, Siswa SMK Ikuti Edukasi Penyeduhan di Taman Budaya Guna Kenali Cita Rasa Lokal

Masih ada 14.365 laporan lain yang kini menunggu proses verifikasi tim Kemenkeu.

Dari yang sudah diverifikasi, sebanyak 437 laporan tengah ditindaklanjuti oleh kementerian.

Rinciannya, 239 laporan menyangkut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan 198 laporan menyorot Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

“Sekarang berbalik, laporan DJP lebih banyak dari Bea Cukai,” ujar Purbaya, menandai perubahan pola aduan publik.

BACA JUGA:Tegaskan Bahasa Daerah Bukan Sekadar Milik Satu Suku, FTBI Lampung 2025 Edukasi Anak SD dari Berbagai Daerah

Sebelumnya, kasus dugaan pungli dan lemahnya pengawasan Bea Cukai sempat mendominasi daftar laporan ke LPP.

Sumber: