Dampak Keracunan MBG, Disdikbud Bandar Lampung Harap Peran SPPI Maksimalkan Pembinaan Dapur SPPG
Dikabarkan, 2 Sekolah di Bandar Lampung diduga terjadi Keracunan MBG, Sampel Sudah Dibawa Ke Lab BBPOM Bandar Lampung. Foto Istimewa--
Meski begitu, Siti, menyampaikan sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan MBG dari BBPOM dan penjelasan dari MBG.
"Karena, sekolah hanya sebagai tempat penyaluran MBG siswa, untuk MBG ini dibagikan oleh Panitia MBG. Semoga ada penjelasan dari tim MBG dan kami masih menunggu hasil Lab dari bbpom,"kata Siti.
Senada dengan Siti, Kepala SMPN 31 Bandar Lampung, Hendri Irawan, kondisi anak anak dugaan keracunan pada Jumat (29/8) sudah membaik.
"Pada saat kejadian awal sakit perut dan diare, Alhamdulilah siswa sudah membaik. Pihak MBG juga sudah mengecek langsung kondisi anak anak saat di puskesmas,"jelas Hendra.
BACA JUGA:Perkembangan MBG di Lampung, Ini Pandangan Dari Wartawan Senior
Hendra juga mengatakan, Alhamdulillah anak anak sudah kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Terpisah, Perwakilan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Jalan Pangeran Tirtayasa memberikan klarifikasi terkait insiden keracunan massal yang menimpa keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di tiga sekolah pada kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.
Ketua SPPI, Deri Rian, menyampaikan pihaknya, langsung melakukan langkah cepat begitu mendapatkan laporan pada Jumat, 29 Agustus 2025 mengenai adanya sejumlah siswa yang mengalami diare setelah menerima makanan MBG.
"Tim segera melakukan evaluasi dengan mendatangi sekolah sekolah penerima manfaat, rumah rumah sakit tempat siswa dirawat, serta rumah para siswa terdampak. Kami juga memasukan bahwa semua anak sudah dalam penanganan medis. Saat ini siswa sudah kondisinya berlangsung membaik,"jelas Deri.
BACA JUGA:Perkembangan MBG di Lampung, Ini Pandangan Dari Wartawan Senior
Selain penanganan medis, SPPI juga memberikan edukasi kepada pihak sekolah maupun orang tua mengenai pentingnya menjaga keamanan makanan.
Meski menyampaikan tanggung jawab dan klarifikasi, Deri belum memastikan apakah kedepan program MBG masih akan dikelola oleh yayasan yang sama, apabila hasil pemeriksaan nantinya membuktikan sumber keracunan berasal dari makanan program tersebut.
"Laporan ini kami sampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban SPPI sekaligus komitmen kami untuk terus mengevaluasi pelaksanaan MBG agar lebih baik kedepannya,"pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
