disway awards

Pasca Operasional Dihentikan Sementara Buntut Keracunan Massal, Dapur MBG Sukabumi Sepi Aktivitas

Pasca Operasional Dihentikan Sementara Buntut Keracunan Massal, Dapur MBG Sukabumi Sepi Aktivitas

Dapur MBG di Bandar Lampung tutup sementara pasca keracunan massal siswa, pengawasan kebersihan makin diperketat.-Foto: Krisna Jerry/RLMG-

RADARLAMPUNG.CO.ID – Suasana berbeda tampak di dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) yang berada di wilayah Kelurahan Sukabumi, Kota Bandar Lampung.

Pasca insiden keracunan makanan massal yang menimpa puluhan siswa usai menyantap makanan dari dapur tersebut, aktivitas di lokasi kini terpantau sepi.

Biasanya, dapur MBG menjadi pusat kesibukan dengan kegiatan memasak dan distribusi makanan untuk para siswa sekolah.

Namun, sejak keputusan penghentian sementara operasional pasca kasus keracunan makanan, nyaris tidak terlihat lagi aktivitas di area dapur.

BACA JUGA:41 Kampung di Way Kanan Belum Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap 2

Berdasarkan pantauan tim redaksi di lapangan, pintu masuk dapur MBG tertutup dan nyaris tidak ada aktivitas dari para karyawan yang biasanya bekerja menyiapkan makanan untuk sekolah-sekolah.

Salah satu warga sekitar menyebut bahwa pasca insiden keracunan massal, dapur MBG nyaris tidak beroperasi lagi.

Dapur MBG yang tadinya ramai kini menjadi sepi dan tertutup, tanpa terlihat karyawan di dalamnya.

“Sudah beberapa hari ini sepi aktivitas dapurnya, nyaris tidak ada kegiatan sama sekali, biasanya ramai karyawan bekerja, gerbangnya juga tidak pernah terbuka lagi,” jelas seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi Dapur MBG Sukabumi.

BACA JUGA:Makam Nenek 89 Tahun di Lampung Tengah Dibongkar, Tali Pocong Diduga Dicuri untuk Ritual Mistis

Ia menyayangkan terjadinya keracunan massal terhadap siswa sekolah.

Dirinya berharap dapur MBG dapat kembali beroperasi seperti semula.

Namun, ia juga berharap agar ke depannya, kegiatan produksi makanan dapat lebih memperhatikan standar kebersihan.

“Harapan ke depan tentu agar kegiatan produksi MBG ini lebih memperhatikan kebersihan supaya keracunan massal seperti ini tidak kembali terulang,” pungkasnya.

BACA JUGA:Disdikbud dan Dinas PMDT Lampung Beri Atensi Khusus Terkait Kasus Keracunan MBG

Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa dari tiga sekolah di Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah, pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung mengungkapkan bahwa hasil uji awal menunjukkan air bersih yang digunakan untuk mengolah makanan mengandung bakteri Escherichia coli (E.coli).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi A. Tumenggung, mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi bersama Dinas Pendidikan serta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setelah menerima laporan dari pihak sekolah.

“Langkah awal yang kami lakukan adalah memberikan penanganan medis atas keluhan anak-anak SDN 2 Sukabumi, SMPN 31 Bandar Lampung, dan satu SD di Campang Raya, yang semuanya berada di kecamatan yang sama,” ujar Muhtadi, Senin, 1 September 2025.

BACA JUGA:Deretan Kuliner Keluarga di Sukabumi Bandar Lampung Wajib Dicoba, Ada Resto Vibes Bali

Total ada 247 siswa yang mengalami gejala keracunan MBG, dengan 12 orang di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas.

“Alhamdulillah, saat ini kondisi mereka semakin membaik,” tambahnya.

Sementara itu, ratusan siswa lainnya menjalani rawat jalan dengan keluhan seperti mual, muntah, dan pusing, serta terus dipantau oleh Puskesmas Campang dan pihak sekolah.

“Kalau ada perkembangan kondisi siswa, langsung ditangani oleh tenaga kesehatan di lapangan, jadi kami terus memantau melalui puskesmas yang ada,” lanjutnya.

BACA JUGA:Speaker Aktif Profesional Polytron PAS PRO15F5, Suara Berkelas Dengan Kapasitas Baterai Tahan Lama

Dalam inspeksi di dapur penyedia makanan MBG di Tirtayasa, Dinas Kesehatan menemukan sejumlah pelanggaran standar kebersihan.

Ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan dinilai tidak memenuhi syarat higienitas.

“Temuan kami langsung kami sampaikan ke Ketua SPPI sekaligus SPPG, dan saat itu juga mereka menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan dapur sampai kondisi benar-benar steril dan sesuai standar sanitasi,” jelas Muhtadi.

Terkait biaya pengobatan, Diskes memastikan semua siswa yang keracunan MBG mendapatkan layanan gratis.

BACA JUGA:Program MBG di Lampung Baru Capai Sepertiga Sasaran, Kadis PMDT Ungkap Alasannya

“Bagi korban yang tidak bisa mengklaim BPJS, Pemerintah Kota mengambil alih, dan langsung ditangani medis di fasilitas kesehatan milik Pemkot,” ungkapnya.

Hasil pemeriksaan sampel sementara menunjukkan adanya kontaminasi bakteri E.coli pada air bersih yang digunakan untuk pengolahan makanan.

Meski demikian, Diskes masih menunggu hasil laboratorium resmi dari BPOM untuk memastikan sumber utama pencemaran.

“Dari uji awal memang positif mengandung E.coli, namun untuk kepastian dan tindak lanjut lebih detail, kami menunggu hasil resmi dari BPOM,” pungkasnya.

BACA JUGA:Wali Kota Bandar Lampung Bakal Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG

Diskes telah memberikan rekomendasi agar sanitasi dapur diperbaiki dan standar keamanan pangan dipenuhi.

Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bandar Lampung.

 

Dinas Kesehatan menegaskan akan memperketat pengawasan terhadap penyedia makanan sekolah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait