Iklan Bos Aca Header Detail

Berganti Instrumen, BAN-SM Hanya Akreditasi 160 Satuan Pendidikan

Berganti Instrumen, BAN-SM Hanya Akreditasi 160 Satuan Pendidikan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah Madrasah Provinsi Lampung hanya akan mengakreditasi 160 satuan pendidikan di tahun 2020. Hal tersebut karena instrumen untuk penilaian akreditasi mengalami perubahan. Ketua BAN-SM Provinsi Lampung Prof Karwono mengatakan, 160 satuan pendidikan tersebut merupakan pilot project dari instrumen yang baru, yaitu instrumen akreditasi satuan pendidikan 2020 (IASP). \"Seharusnya tahun ini ada 2.335 satuan pendidikan yang diakreditasi. Karena ada perubahan instrumen, hanya 160 satuan pendidikan sebagai pilot project penerapan instrumen baru,\" ujarnya, Selasa (4/8). Dijelaskan Karwono, untuk tahun ini, seharusnya ada 2.335 satuan pendidikan yang diakreditasi, terdiri dari 238 sekolah yang belum pernah diakreditasi, dan 2.097 sekolah yang masa berlaku akreditasinya telah habis. \"Untuk yang habis masa berlakunya tahun ini, kebijakan BAN untuk memperpanjang masa berlaku sampai dapat pagu berikutnya, tapi bukan diperpanjang sampai satu periode. Hanya sampai dapat pagu berikutnya,\" katanya. Ia menjelaskan, instrumen penilaian akreditasi yang sebelumnya menggunakan orientasi compliance yaitu pemenuhan dengan ditandai ya atau tidak. Namun, untuk IASP 2020 berpindah orientasinya ke performance based. Di mana, komponen dan indikatornya meliputi komponen mutu lulusan, komponen proses pembelajaran, komponen mutu guru, dan komponen manajemen sekolah. \"Perubahan instrumen ini dilakukan karena dirasa oleh BAN, instrumen sebelumnya belum bisa menggambarkan kondisi satuan pendidikan yang sebenarnya. Sehingga berpindah orientasinya ke performance,\" jelasnya. Sebelum dilakukan penilaian akreditasi, lanjutnya, pihaknya akan melakukan training of trainer (TOT) pelatih asesor, lalu pelatihan asesor. \"Kami sudah melakukan rapat koordinasi bersama stakeholder terkait untuk menyamakan persepsi ini. Setelah itu baru kita melakukan pelatihan pelatih asesor, baru pelatihan asesor,\" pungkasnya. (rur/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: