Cegah Bentrok Lagi, Tokoh Pemekaran Mesuji Minta Pusat Turun Tangan

Cegah Bentrok Lagi, Tokoh Pemekaran Mesuji Minta Pusat Turun Tangan

radarlampung.co.id - 12 hari sudah bentrok antar kelompok di kawasan Register 45, Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji, berlalu. Bentrok yang menewaskan tiga orang dan menyebabkan sepuluh orang warga terluka tersebut, menarik perhatian Dr. Abdurachman Sarbini Natamenggala. Salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Mesuji itu merasa prihatin sekaligus menyesalkan peristiwa bentrok tersebut terjadi. Menurutnya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kehutanan harus hadir untuk menengok langsung kondisi kawasan Register 45. \"Ini sudah empat kali terjadi dan merenggut banyak nyawa. Anehnya ini terjadi setelah Mesuji menjadi Kabupaten. Saat masih menjadi Kecamatan dulu tidak pernah sama sekali dan selalu kondusif,\" kata Mance yang juga Ketua Umum Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang (LAMP-TB) itu kepada radarlampung.co.id, Minggu (28/7). Menurutnya, situasi ini harus segera disikapi oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah, serta aparat kepolisian untuk duduk bersama dengan tokoh masyarakat setempat dan warga Register 45. \"Dulu saat masih menjabat (Bupati), saya dengan Kapolres yang lama menggalakan Kamtibmas. Jadi aparat kepolisian bersama masyarakat setiap saat (siang-malam) melakukan patroli secara bergantian. Alhamdulillah itu berhasil,\" ungkap mantan Bupati Tulangbawang itu. Kamtibmas tersebut, lanjutnya, merupakan garda terdepan dan bertugas menjadi penengah jika terjadi gesekan antar warga Register 45. \"Mungkin juga bisa duduk bersama antara masyarakat dan Pemerintah bersama aparat kepolisian untuk membuat pakta perjanjian tertulis. Disamping itu, kami (tokoh pemekaran) berharap Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kehutanan untuk segera turun membawakan solusi agar tidak terjadi peristiwa serupa,\" tandasnya. (nal/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: