Nilai Tukar Petani Lampung Rendah

Nilai Tukar Petani Lampung Rendah

BACA JUGA:Profil dan Biodata Jeje atau Jasmin Laticia Si 'Penunggu' Dukuh Atas yang Viral di Tiktok

Di antaranya Minyak Goreng (-0,06 persen), Bawang Putih (-0,06 persen), Angkutan Antar Kota (-0,03 persen), Kangkung (-0,02 persen), dan Ikan Kembung (-0,02 persen).

Ke depan, sambung Irfan, KPw BI Provinsi Lampung memandang bahwa inflasi akan tetap terkendali pada rentang sasaran 3±1 persen.

Namun demikian, terdapat beberapa risiko yang perlu dimitigasi, antara lain risiko kelompok inti, risiko kelompok Volitile Food (VF), dan risiko kelompok Administered Price (AP).

Dalam rangka mengantisipasi beberapa risiko tersebut, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Satgas Pangan akan meningkatkan sinergi dan komitmen Bersama.

BACA JUGA:Pelajar SMA dan SMK 'Serbu' Polres Mesuji

Sinergi dan komitmen bersama itu, untuk memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Pertama, memastikan keterjangkauan harga dengan cara memberikan bantuan sosial dan subsidi, memperkuat kerja sama dengan produsen untuk pelaksanaan pasar murah, dan memastikan penyaluran Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium.

Kedua, memastikan ketersediaan pasokan kepada produsen, pedagang besar/utama, dan pedagang tradisional agar tidak terdapat kendala dalam distribusi pasokan, khususnya untuk komoditas beras dan pasokan yang berasal dari luar Provinsi Lampung.

Ketiga, memastikan kelancaran distribusi melalui TPID dan Satgas Pangan dengan mendorong kemitraan industri dengan petani serta inovasi sistem logistik daerah sesuai amanat dari Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tim Pengendali Inflasi Nasional. 

BACA JUGA:3 Rumah Sakit Ini Diajukan BP2MI sebagai Tes Kesehatan Calon PMI

Keempat, meningkatkan komunikasi efektif melalui penguatan koordinasi antara TPID dengan TPIP dan memperluas pemanfaatan PIHPS dengan sistem harga lainnya sebagai landasan kebijakan TPID.

“Selain itu, TPID juga dapat melakukan peningkatan validitas dan kesinambungan harga pangan serta melakukan pemantauan indikator terkini ekonomi daerah yang akurat untuk memantau denyut perekonomian daerah,” tandas Irfan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: