Masih Ingat Kasus 47 Nasabah Bank Lampung yang Menjadi Korban Skimming? Begini Kelanjutan Kasusnya

Masih Ingat Kasus 47 Nasabah Bank Lampung yang Menjadi Korban Skimming? Begini Kelanjutan Kasusnya

FOTO SYAIFUL MAHRUM - Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung Kombespol Arie Rachman Nafirin memberikan keterangan pers. --

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pelaku skimming Bank Lampung rupanya tidak mengambil uang nasabah secara cash. Namun, ada yang ditransfer ke Bitcoin Cryptocurrency.

Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung Kombespol Arie Rachman Nafirin menyatakan, lokasi pencairan uang sudah diketahui, yakni Bali dan Jawa Tengah.

"Uang nasabah yang jadi korban skimming tak semuanya diambil cash ini karena pelaku mencetak ATM palsu dari data yang diperoleh. Ada sebagian yang ditransfer ke Bitcoin Cryptocurrency," kata Arie Rachman Nafirin. 

Transfer ke Cryptocurrency ini, kata Arie Rachman Nafirin, ini masih diselidiki. "Ini masih kita kembangkan. Kita tunggu hasil pengembangannya," ujar Arie Rachman Nafirin.

BACA JUGA:Kecelakaan Maut, Minibus Tabrak Pengendara Motor di Jalinsum Hingga Tewas

Masalah identitas pelaku, kata Arie Rachman Nafirin, belum diketahui. "Identitas belum diketahui. Sekarang kita masih selidiki skemanya," ungkap Arie Rachman Nafirin.

Ditanya kemungkinan pelaku yang sama dengan kasus skimming yang ditangani Polda Sumatera Utara, Arie Rachman menyatakan ada kemungkinan sama. "Bisa jadi pelaku yang sama. Sebab pengambilan data lewat kamera yang dipasang di keypad  mesin ATM," ujar Arie Rachman Nafirin.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 47 nasabah Bank Lampung dilaporkan ke Polda Lampung menjadi korban skimming. Hal ini diungkapkan Dirkrimsus Polda Lampung Kombespol Arie Rachman Nafirin.

Arie Rachman Nafirin menyatakan, sebanyak 47 nasabah Bank Lampung jadi korban skimming. "Ada 47 nasabah yang dilaporkan baik oleh Bank Lampung maupun oleh nasabah sendiri. Kehilangan uang bervariasi. Ada yang Rp 15 juta, Rp 200 juta, dan Rp 300 juta," katanya Arie Rachman Nafirin.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Ribuan Sertifikat Program PTSL di Lampung Timur Sudah Terbit

Arie Rachman Nafirin menyatakan, nasabah harus mengetahui apa itu skimming. "Skimming itu apa sih? Pelaku mencuri PIN kita. Pelaku meletakkan kamera kecil di dalam tab ATM. Setelah dapat nomor PIN, pelaku baru melacak sumber-sumber rekening," ujarnya.

Ditanya lokasi ATM pelaku melakukan aksinya, Arie Rachman Nafirin menolak berkomentar. "Itu nanti dululah. Kita masih dalam proses pengejaran," jawab Arie Rachman Nafirin 

Ditanya apakah hanya Bank Lampung, Arie Rachman Nafirin menyatakan, pelaku mengincar ATM yang kurang terpantau. "Pelaku mengincar ATM yang kurang terpantau. Kira-kira kalau masalah di ATM, responnya lambat. Tenggat waktu itulah yang dimanfaatkan pelaku,"ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: