Ini Bedanya, Masa Tunggu Haji Indonesia Hanya 86 Tahun, Malaysia Hingga Tiga Abad!

Ini Bedanya, Masa Tunggu Haji Indonesia Hanya 86 Tahun, Malaysia Hingga Tiga Abad!

Masa tunggu jemaah haji Indonesia lebih pendek dibanding Malaysia. FOTO KEMENAG.GO.ID --

MEKKAH, RADARLAMPUNG.CO.ID - Beruntung tinggal di Indonesia. Masa tunggu haji di negara ini paling lama 43 tahun untuk kuota 100 persen. Atau 86 tahun untuk kuota 50 persen

Malaysia, masa tunggu warga yang hendak menunaikan ibadah haji bisa mencapai ratusan tahun. 

“Di Malaysia 141 tahun masa tunggu. Kalau kuota 50 persen (seperti tahun ini) masa tunggu bisa hampir 300 tahun,” sebut Ketua Rombongan Haji (Tabung Haji) Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman,Kamis 21 Juli 2022.

Hal ini disampaikan Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul saat dialog rombongan tim haji Malaysia dengan tim Haji Indonesia di PPIH Daerah Kerja Mekkah.

BACA JUGA: Tak Ada Isolasi untuk Jemaah Haji, Tapi…

Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul menyatakan, tahun ini Malaysia memberangkatkan 14.600 jemaah. Sementara Indonesia mencapai 100.051 jemaah. 

Pada saat kuota normal, calon jemaah haji yang diberangkat dari Malaysia sebanyak 31 ribu. Sementara Indonesia lebih dari 200 ribu.

Tidak hanya karena kuota terbatas. Lamanya waktu tunggu di Malaysia juga disebabkan aturan ketat yang diterapkan di negara tersebut. 

Seperti Malaysia. Melarang penderita penyakit tertentu berangkat haji. Obesitas atau kegemukan juga menjadi salah satu syarat yang tidak dilanggar.

BACA JUGA: Pulang Haji, Silakan Cek Kesehatan ke Puskesmas

“Ada aturan Body Mass Index (BMI) dihitung 40 ke atas tidak boleh berangkat. 35-40 kalau punya penyakit bawaan juga tidak dibenarkan berangkat,” papar Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul, sebagaimana dilansir dari Kemenag.go.id, Jumat 22 Juli 2022.

Dilanjutkan, BMI merupakan cara menghitung berat badan ideal berdasar tinggi dan berat badan. Ini dilakukan dengan rumus tertentu.

Tidak hanya obesitas.Calon jemaah yang memiliki penyakit bawaan, seperti kencing manis dan darah tinggi, yang tidak terkontrol dilarang berangkat.

Tahapan pemeriksaan kesehatan dilakukan hingga dua kali. Tidak ketinggalan, pemeriksaan PCR terkait Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: