Ternyata, Kopda Muslimin Gunakan Uang Dari Mertua untuk Membayar Penembak Istrinya
Kopda Muslimin yang diduga menjadi otak penembak istri, ditemukan tews bunuh diri, Kamis 28 Juli 2022. FOTO TANGKAP LAYAR INSTAGRAM INFOKOMANDO.OFFICIAL --
Kopda Muslimin menghilang selama 11 hari usai penembakan terhadap istrinya RW (34), Senin 18 Juli 2022 silam. Peristiwa itu terjadi di Jalan Cemara III Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
BACA JUGA: Komnas HAM Akan Periksa Irjen Ferdy Sambo
Lima orang yang diduga terlibat penembakan diamankan gabungan personel TNI dan Polri.
Terkait tewasnya Kopda Muslimin, Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya, betul (Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia)," kata Dudung melalui layanan pesan, dilansir dari jpnn.com, Kamis 28 Juli 2022.
Namun Jenderal Dudung belum bisa memastikan penyebab kematian Kopda Muslimin.
BACA JUGA: Mulai 1444 Hijriah, Kiswah Kabah Diganti pada 1 Muharam
Jenderal kelahiran 19 November 1965 itu menyatakan akan dilakukan autopsi terhadap jenazah Kopda Muslimin.
Diketahui, Kopda Muslimin menggunakan pembunuh bayaran untuk menghabisi Rina, istrinya . Peristiwa itu terjadi 18 Juli silam.
Beruntung, Rina selamat dalam penembakan yang terjadi di depan rumahnya tersebut.
Meski begitu, ia mendapat dua tembakan di perut.Rina kemudian menjalani perawatan di RSUP Dr Kariadi Semarang.
BACA JUGA: Kursi di DPRD Berpotensi Berkurang, KPU Pesawaran Siapkan Dua Skema Ini
Dalam penyelidikan, polisi mengamankan empat orang yang diduga terlibat kasus penembakan tersebut.
Mereka adalah orang bayaran Kopda Muslimin. Jika berhasil akan mendapat bayaran Rp 120 juta dan sebuah mobil.
Keempat orang itu adalah S alias Babi yang bertugas sebagai penembak. Lalu P (pengendara motor) serta AS dan S yang bertugas mengawasi lokasi penembakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: