KPPU Pantau Harga Komoditas Pengaruhi Inflasi Lampung
Seorang pedagang memotong ayam dagangannya di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung. Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyebut Lampung mengalami inflasi sebesar 0,73 persen pada Juli 2022 (month-to-month), salah satunya penyebab Inflasi yakni daging aya-Foto M. Tegar Mujahid/Radarlampung.co.id-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil II melakukan pengawasan terhadap komoditas yang mempengaruhi inflasi di Provinsi Lampung.
Kepala KPPU Kanwil II, Wahyu Bekti Anggoro mengatakan tingkat inflasi didominasi oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan strategis.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, menyebut Lampung mengalami inflasi sebesar 0,73 persen pada Juli 2022 (month-to-month).
"Lima besar komoditas penyumbang inflasi yaitu cabai merah sebesar 0,25 persen, angkutan udara 0,11 persen, bawang merah 0,09 persen, rokok kretek filter 0,06 persen dan daging ayam ras 0,05 persen," kata Wahyu.
BACA JUGA:Berita Gembira, Sepupu Nunik Lahir dengan Sehat dan Selamat di Lembah Hijau
Sejalan dengan hasil pemantauan KPPU Kanwil II terhadap harga bahan pangan pokok pada Juli 2022, harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Harga cabai merah mengalami kenaikan 34,27 persen, bawang merah mengalami kenaikan sebesar 14,02 persen dan daging ayam ras naik 2,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kenaikan harga cabai merah dan bawang merah disebabkan oleh faktor cuaca dan biaya transportasi, kenaikan harga daging ayam ras masih disebabkan oleh kenaikan harga sapronak (sarana produksi peternakan)," kata Wahyu.
Sektor pangan merupakan salah satu daripada banyak sektor yang menjadi objek pengawasan KPPU Kanwil II.
BACA JUGA:Ojol AirAsia Tawarkan Driver Gaji Rp 10 Juta per Bulan, Gojek dan Grab Terancam?
Selanjutnya, pada pengamatan harga bahan pangan pokok bulan Agustus 2022, terpantau pergerakan harga beberapa komoditas yang pada bulan sebelumnya menyumbang inflasi terbesar di Provinsi Lampung sudah menunjukan trend penurunan harga yang signifikan.
"Diharapkan dengan trend penurunan harga tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan inflasi di Provinsi Lampung. Atas komoditas utama penyumbang inflasi tersebut, KPPU Kanwil II akan terus melakukan pemantauan," katanya.
Pelaku usaha dihimbau tidak memanfaatkan situasi dengan memainkan harga untuk memperoleh keuntungan yang eksesif.
Mengingat struktur pasar pada komoditas tersebut cenderung oligopoli dan monopoli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: