Pidato Puan Maharani di Lampung Singgung Suami Pindah Partai, Sindir Herman HN?
FOTO M TEGAR MUJAHID - Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat menyampaikan sambutan di kantor DPD PDI Perjuangan Lampung, Rabu 24 Agustus 2022.--
BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan target-target khusus dalam rangka pemenangan Pemilu 2024 di Lampung. Salah satunya adalah peningkatan kursi DPR RI di daerah pemilihan di Lampung.
Hal itu dia tegaskan saat konsolidasi internal partai di kantor DPD PDI Perjuangan Lampung, Rabu 24 Agustus 2022. Pada kesempatan itu, dia juga mengulik berbagai persoalan yang terjadi selama ini pada PDI Perjuangan Lampung.
Dimana, situasi perpecahan terjadi menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Menurut dia, itu hal penting yang harus diantisipasi.
“Saatnya seluruh kader rapatkan barisan. Solid dan solid. Jangan lihat kiri-kanan. Lurus saja apa yang harus dijalankan sesuai tugas. Saya tidak ingin Lampung terpecah jelang pileg dan pilpres (pemilu presiden). Dan akhirnya kita kalah karena kurang solid. Yang ini pindah ke sana, suaminya pindah ke sini. Saya ini selalu ngikutin Lampung sudah 20 tahun,” kata dia.
BACA JUGA:Ketua Partai Demokrat Lampung Instruksikan DPC Bentuk Enam Satgas
Ucapan Puan ini seperti menyindir Herman HN, kader PDI Perjuangan yang kini menjadi Ketua DPW Partai NasDem Lampung. Istri Herman HN yakni Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana adalah pengurus DPD PDI Perjuangan Lampung.
Bahkan Eva Dwiana maju sebagai calon wali kota pada Pilkada Bandar Lampung 2020 melalui partai banteng ini. Namun belakangan, Herman HN pindah partai dan kini menjadi ketua DPW Partai NasDem. Setelah sebelumnya Herman HN berkali-kali maju pilkada lewat PDI Perjuangan.
Puan mengatakan, selalu melakukan pantauan di setiap daerah dan melakukan kerja-kerja. “Saya katanya sibuk. Tapi apa iya yang saya urusin, saya sampaikan semua ke publik? Saya enggak tidur-tiduran aja,” katanya.
Dia juga menatakan, ada pihak yang mengatakan dirinya enak yang merupakan anak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hal itu ditepisnya lantaran pada pileg lalu dia bisa meraup lebih dari 400 ribu suara.
BACA JUGA:Pertemuan Airlangga, Susi Pudjiastuti, dan Hary Tanoe Bakal Berlanjut dengan Kejutan
“Suara Puan terbesar bukan hanya di PDI Perjuangan, tapi juga dari kader partai lain. Lebih dari 400 ribu suara. Artinya empat kali suaranya Pak Mukhlis Basri. Semua bisa kita peroleh kalau kita turun dengan rakyat. Kalau kita sering interaksi dengan mereka,” ujarnya.
Pasca pandemi Covid-19, Puan berpesan kader harus tetap turun ke rakyat. Warning ini ditujukan untuk semua kader. Khususnya yang ingin menjadi calon legislatif maupun kepala daerah.
“Saya ingetin, April tahun depan sudah penetapan DCS (Daftar Calon Sementara). Kemudian di Novembernya penetapan DCT (Daftar Calon Tetap). Jangan sampai terjadi dinamika yang buat kita enggak siap di pileg dan pilpres. Jadi tolong tahan diri, jangan sampai ego kita memecah belah. Semua harus solid, solid, dan solid. Nggak bisa nggak turun. Nanti ketika penetapan DCS namanya nggak ada marah-marah. Padahal dilihat kinerjanya, ternyata nggak turun ke lapangan,” imbuhnya.
Puan juga mengingatkan, lawan yang sebenarnya dalam pertarungan pileg dan pilpres bukanlah dari internal partai. “Lawan itu bukan hanya internal, tapi partai lain. Seluruh struktural partai pertahankan suara, targetnya tambah kursi ke depannya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: