Begini Tanggapan PWNU Lampung Soal Disebut Ada Hubungan dengan LNC

Begini Tanggapan PWNU Lampung Soal Disebut Ada Hubungan dengan LNC

Geledah : Penyidik KPK membaws satu Koper dan Dokumen di rumah mewah Rektor Unila nonaktif Prof Karomani di Jalan Komarudin, Rajabasa Jaya, Bandar Lampung. Rabu, 24 Agustus 2022. Foto M. Tegar Mujahid/Radarlampung.co.id--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kemarin 9 September 2022 telah memeriksa Rektor Non Aktif Universitas LAMPUNG (Unila) Prof. Karomani terkait tindak pidana korupsi penyuapan jalur mandiri untuk masuk Fakultas Kedokteran yang menjeratnya.

Usai diperiksa, Penasehat Hukum (PH) Prof Karomani, Ahmad Handoko menyampaikan bahwa uang yang diberikan orang tua mahasiswa yang lulus Fakultas Kedokteran Unila diserahkan untuk pembangunan Gedung Lampung Nahdliyin Center (LNC).

Menanggapi hal tersebut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) menegaskan bahwa pembangunan gedung LNC tidak ada hubungannya dengan organisasi NU.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas Ketua PWNU Provinsi Lampung Alamsyah saat dihubungi Radarlampung.co.id, Sabtu 10 September 2022.

"Intinya tidak ada hubungan NU dengan LNC. Untuk menjawab silahkan tanya ke Om Juwendra Asdiyansyah sebagai juru bicara PWNU  Lampung," singkatnya.

Sementara melalui keterangnnya, Wakil Ketua PWNU Provinsi Lampung  Juwendra Asdiansyah mengatakan, terkait hasil pemeriksaan yang dikakukan KPK kepada Prof.Karomani mengenai kasus yang dialaminya, PWNU menyampaikan lima poin.

Pertama, kata Juwendra, bahwa diketahui bersama bahwa kasus yang menimpa Prof. Karomani terkait skandal korupsi, dalam kapasitasnya sebagai Rektor Unila. 

Sehingga, tidak ada kaitan dengan kapasitasi Prof Karomani sebagai Wakil Ketua PWNU Provinsi Lampung.

Kedua, terkait pembangunan gedung LNC yang telah diresmikan sebelum Prof.Karomani di OTT KPK, Juwendra mengatakan, bahwa LNC merupakan gedung yang dibangun atas inisiatif Prof Karomani.

Dalam pembangunanya, kata Juwendra, Prof.Karomani sama sekali tidak melibatkan NU secara organisasi disemua level. Baik itu, PBNU, PWNU, PCNU, dan lainnya. Sebab, pembangunanya, betul-betul kegiatan pribadi.

Lalu, jika inisiatif sendiri dapat membangun LNC, Juwendra mengungkapkan, alasan persisnya dapat ditanyakan kepada Prof.Karomani.

Namun, dirinya menjelaskan secara garis besar, bahwa setiap warga NU yang disebut Nahdiyin juga seorang muhibbin atau pecinta NU.

Sehingga, lazim dalam semua organisasi ketika anggota sebuah organisasi memiliki rasa cinta dan memiliki rasa kepemilikan kepada organisasinya. Termasuk orang-orang yang menjadi Nahdiyin NU.

Layaknya seorang pecinta, lanjut Juwendra, maka pecinta itu akan melakukan apa saja untuk mengapresiasikan kecintaannya kepada lembaga yang dicintainya tersebut, dalam hal ini NU. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: