Tegang! Puluhan Mahasiswa Datangi Kantor DPRD Tulang Bawang, Saling Dorong dengan Polisi Hingga Bakar-bakar
Massa mahasiswa saling dorong dengan aparat kepolisian. (Foto M. Zainal Arifin/Radarlampung.co.id)--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Tulang Bawang mendatangi Kantor DPRD setempat, Selasa 13 September 2022.
Massa dari mahasiswa tersebut menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi di halaman Kantor DPRD Tulang Bawang tersebut sempat diwarnai ketegangan.
Peristiwa tersebut bermula saat rombongan mahasiswa memaksa masuk ke Gedung DPRD. Namun dihadang oleh aparat kepolisian.
BACA JUGA:Polres Tulang Bawang Ungkap Sektor-sektor Rawan Pungli di Kampung
Sempat terjadi saling dorong antara mahasiswa dengan pihak kepolisian. Massa juga terpantau beberapa kali melempari gedung DPRD dengan botol bekas air mineral.
Beberapa mahasiswa juga terpantau membakar miniatur keranda yang mereka buat.
Aksi tersebut bermula dari kekecewaan para mahasiswa karena pimpinan atau anggota DPRD tidak kunjung menemui mereka.
Situasi berangsur-angsur membaik saat Ketua DPRD Tulang Bawang Sopi'i menemui massa dan mendengarkan aspirasi mereka.
BACA JUGA:DPC PDI Perjuangan Tulang Bawang Buka Penjaringan Pileg 2024
Beberapa tuntutan dari massa mahasiswa yakni menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, mendesak pemerintah untuk serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.
Kemudian mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran dan mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
Ketua PMII Cabang Tulang Bawang Ahmad Nur Khozin mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah dinilai tidak selaras dengan upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah itu sendiri.
Bagaiman tidak, menurut Ozin sapaan akrabnya, kenaikan BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat kalangan menengah kebawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: