Bukan Karena Gaptek, KPU Metro Akui Belum Siap Laksanakan E-Voting Karena Hal Ini

Bukan Karena Gaptek, KPU Metro Akui Belum Siap Laksanakan E-Voting Karena Hal Ini

FOTO DOK. RADAR LAMPUNG - Ketua KPU Kota Metro Nurris Septa di ruang kerjanya.--

METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro, Provinsi Lampung, akui belum siap melaksanakan pemungutan suara secara elektronik atau e-voting untuk mendukung digitalisasi Pemilu 2024.

Pasalnya, e-voting menggunakan anggaran yang cukup besar. Ketua KPU Kota Metro Nurris Septa Pratama mengatakan, inovasi e-voting tersebut baru akan diterapkan di tingkat pusat.

"Kalaupun nanti akan diterapkan, tentu kita juga perlu mempersiapkan infrastrukturnya. Belum lagi SDM (Sumber Daya Manusia) yang harus memahami teknologi,” ujarnya, Rabu 27 September 2022.

Namun dilihat dari kondisi Kota Metro yang sudah menuju smart city, ditambah jumlah masyarakat yang gagap teknologi (gaptek) sedikit, Kota Metro sudah siap untuk menerapkan e-voting.

BACA JUGA:PLN Batalkan Program Kompor Listrik

“Sebab di Metro ini kemungkinan blankspot-nya kecil jika dibandingkan dengan kabupaten lain. Inilah yang menjadi modal penting untuk menunjang jika diterapkan e-voting itu,” katanya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan sosialisasi dengan menggunakan media teknologi. Juga secara luar jaringan (luring) atau tatap muka.

Terpisah, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Provinsi Lampung Antoniyus Cahyalana mengatakan, program 'Go Digital' yang sedang digalakkan salah satunya e-voting yang siap untuk diterapkan di Kota Metro.

Namun hal tersebut tetap kembali lagi kepada kemampuan keuangan dari masing-masing daerahnya.

BACA JUGA:Kawal Penyelesaian Konflik Tanah, Anggota DPRD Lampung Nyatakan Ada Info Beberapa Tersangka Ditangkap

Ia menilai, dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak dan luas Kota Metro, tidak akan terlalu sulit menerapkan e-voting tersebut.

"Untuk e-voting dan pemilihan secara konvensional itu sebenarnya sama saja. Karena inti dasarnya itu transparansi data dari hasil pemilihan," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: