Tinjau Way Belu, Sekkab Tanggamus Sebut Penguatan Tebing dan Normalisasi Sudah Dianggarkan

Tinjau Way Belu, Sekkab Tanggamus Sebut Penguatan Tebing dan Normalisasi Sudah Dianggarkan

Sekkab Tanggamus Hamid H. Lubis meninjau secara langsung kegiatan normalisasi sungai Way Belu. FOTO DOKUMEN KECAMATAN KOTAAGUNG BARAT --

BACA JUGA: Monitoring Rehab Sekolah, DPRD Pesawaran: Anggaran Besar, Bangunannya Begini

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB itu menyebabkan tanggul penahan air sungai way Belu jebol. Sejumlah rumah warga terendam.

Camat Kotaagung Barat Firdaus mengatakan, air merendam rumah warga dan tanaman jagung serta Kakao.

Karena itu warga di imbau untuk tetap waspada terhadap adanya banjir susulan. 

"Tiga pekon terdampak banjir, masing-masing Banjar Masin, Belu dan Pekon Negara Batin," kata Firdaus dikonfirmasi Kamis, 28 September 2022.

BACA JUGA: Penetapan Tersangka Dibatalkan Pengadilan Negeri, Polda Lampung Ulang dari Awal Perkara Proyek Jalan Sutami

Lokasi tanggul Way Belu yang jebol berada di Pekon Banjar Masin, Pedukuhan Suka Banjar.

"Tanggul ambrol akibat hujan deras Rabu malam. Ketinggian air memasuki pemukiman warga sekitar 50 cm," terang Firdaus. 

Pagi ini lanjutnya, air sungai way Belu  telah berangsur-angsur surut. Tapi penanggulangan melalui normalisasi aliran sungai mesti secepatnya dilakukan guna mengantisipasi banjir bandang susulan. 

Alur sungai way Belu yang mesti dinormalisasi panjangnya sekitar 600 hingga 700 meter. Paling tidak tahap awal 300 meter terlebih dahulu. 

BACA JUGA: Kasus Mafia Tanah di Lampung Selatan, Polda Lampung Sudah Tetapkan Lima Tersangka

Karena jika tidak segera dilakukan normalisasi, dikhawatirkan saat banjir bandang kembali datang. Tanggul sungai yang jebol akan bertambah.             

"Kondisi ini bisa berdampak banjir bandang menerjang sejumlah pekon," tuturnya. 

Terpisah, Kepala Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Tanggamus Ediyan M. Tohah ketika dikonfirmasi mengatakan, usulan untuk normalisasi aliran sungai Way Belu memang telah diajukan untuk mengantisipasi  banjir bandang. 

"Tapi karena keterbatasan anggaran, normalisasi belum dapat dilakukan," sebut Ediyan M. Tohah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: