Soal Insentif Guru Honor, DPRD Bakal Panggil Disdikbud Bandar Lampung

Soal Insentif Guru Honor, DPRD Bakal Panggil Disdikbud Bandar Lampung

ILUSTRASI/FOTO PIXABAY --

BACA JUGA: Tertunduk Lesu, Tersangka Obstruction of Justice Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatria Dihadirkan

Terpisah, Kasi Kelembagaan Disdikbud Bandar Lampung Mulyadi Syukri menyatakan, sebanyak tujuh ribu lebih guru honorer telah menerima insentif sejak pertengahan tahun 2020. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 10 miliar lebih.

"Dana insentif guru honorer ini kan, penghargaan dari Wali Kota Bandar Lampung karena PAD yang meningkat. Tahun 2020 sudah dibayar, terhitung Juli-Juni untuk 7.763 orang guru dengan dana Rp 10,537 miliar," kata Mulyadi Syukri.

Mulyadi mengungkapkan, pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatan daerah Bandar Lampung menurun. Karena itu, insentif guru honor tidak dianggarkan. 

"PAD kita turun. Jadi program kita banyak yang tidak jalan. Termasuk pembayaran gaji honorer. Karena nggak ada duitnya. Bagaimana mau bayar untuk 2021-2022. 

BACA JUGA: Gagal Curi Motor, Pria di Tulang Bawang Jadi Bulan-bulanan Warga

2021 itu, PAD kita tidak cukup. Tapi ke depan, saat PAD meningkat, dianggarkan kembali," tegas Mulyadi.

Dilanjutkan, pihaknya sebelumnya sudah menjelaskan terkait pembayaran insentif tersebut. 

”Mungkin karena guru kan, lingkupnya besar. Tidak hanya di negeri, tapi swasta juga masuk guru PGHM ini. Jadi mereka mungkin kurang informasi (terkait klarifikas dan penjelasan). Nanti kita tunggu arahan pimpinan," sebut dia.

Diketahui, sejumlah guru honor di Bandar Lampung ikut mempertanyakan insentif yang tak kunjung dibayar hingga mencapai tiga tahun lamanya.

BACA JUGA: Upsss, Giliran Laporan Terkait Honor Satgas Covid-19 Bandar Lampung yang Sampai ke Aspri Hotman Paris

Salah satunya disampaikan seorang guru di sebuah sekolah negeri. Ia mengaku tidak mendapat insentif sejak kepemimpinan Wali Kota Herman HN. 

"Sudah nggak pernah dapat lagi. Terakhir tahun 2019,” kata guru perempuan yang enggan namanya disebutkan, Senin 3 Oktober 2022. 

Wanita ini mengungkapkan, jika memang insentif sudah tidak ada, ia berharap pemerintah memberikan penjelasan. 

"Sedih aja kita. Kalua memang sudah nggak ada atau dihapuskan, ya kasih tahu. Jangan buat harapan itu menggantung, ada atau tidaknya. Bertahun-tahun," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: