Soal Daerah Terisolir di Pesisir Barat, Pemerintah Pusat Harus Buka Mata

Soal Daerah Terisolir di Pesisir Barat, Pemerintah Pusat Harus Buka Mata

Kondisi akses jalan utama menuju empat pekon terisolir di Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat. FOTO DOKUMEN PERATIN SIRING GADING --

Sejauh ini pemerintah daerah, baik eksekutif dan legislatif juga sudah berupaya untuk memperjuangkan masyarakat di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Masih Kesulitan Ungkap Penusukan Gadis Belia di Kamar Kosan, Polisi Ambil Sampel Darah Pacar Korban

“Kita juga meminta agar pemerintah pusat dapat memperhatikan masyarakat di daerah terisolir itu, sehingga bisa mendapatkan keadilan dan kehidupan hak yang layak seperti masyarakat di luar wilayah tersebut,” tegas Ripzon Efendi.

Menurut Ripzon Efendi, Pemkab Pesisir Barat sebelumnya telah mendapat izin mengenai pembangunan akses jalan di daerah terisolir. 


Peringatan HUT kemerdekaan RI ke-77 di Pekon Way Haru, Kecamatan Bangkunat, yang hingga kini masih terisolir. FOTO DOKUMENTASI DISKOMINFOTIK PESISIR BARAT --

Namun kini izin tersebut sudah dicabut kembali oleh pihak TNBBS. 

“Kita juga akan tetap berkoordinasi dengan provinsi maupun pusat. Dengan harapan, ke depan masyarakat di empat daerah terisolir itu bisa memiliki akses jalan yang lebih baik, dan bisa terlepas dari keterisoliran,” pungkasnya. 

BACA JUGA: Sedih! Ini Nasib Warga di Daerah Terisolir Pesisir Barat yang Sakit

Diketahui, derita masyarakat empat pekon di Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat belum berakhir. Tinggal di daerah terisolir menyebabkan mereka sulit mendapatkan pelayanan kesehatan.  

Ada empat pekon yang masuk wilayah terisolir. Way Haru, Way Tiyas, Siring Gading dan Pekon Bandar Dalam, 

Belum lama, Satinah (42), warga Atar Siku, Pekon Way Haru harus merasakan sakit luar biasa ketika hendak dibawa ke puskesmas. 

Wanita yang pernah keguguran itu harus ditandu menempuh perjalanan empat jam untuk Puskesmas Bengkunat Belimbing.

BACA JUGA: Besok Pasar Murah, Berikut Ini Lokasinya

Peratin Way Haru Dian Setiawan mengatakan, Satinah ditandu menempuh perjalanan sejauh 18 kilometer. Baru mendapatkan pelayanan di Puskesmas Bengkunat Belimbing. 

Bahkan sempat terjadi insiden di perjalanan saat warga membawa Satinah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: