Kondisi Bayi Laki-laki yang Didiagnosa Gagal Ginjal Masih Dirawat dan Akan Lakukan Cuci Darah
Ruang PICU RSUDAM Bandar Lampung. Foto Anggi Rhaisa--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Kabar bayi 13 bulan yang masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) bakal menjalani cuci darah.
Hal ini disampaikan Direktur RSUDAM, Lukman Pura pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Dia menyebut hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menstabilkan kondisi bayi laki-laki asal Bandar Lampung tersebut.
"Jadi, kami hari ini akan rapat untuk menentukan kondisinya. Tindakan medis apa yang diperlukan nantinya, kalau melihat kondisinya kemungkinan kita akan lakukan cuci darah," beber Lukman.
BACA JUGA:Wagub Chusnunia Chalim Sampaikan Raperda APBD Tahun Anggaran 2023, Segini Besaran Belanja Daerah
Dia melanjutkan, langkah itu bisa membantu menstabilkan kondisi bayi yang memang sudah didiagnosa gagal ginjal tersebut.
"Karena melihat kondisinya akan secepatnya kita lakukan, karena kita lihat langkah ini (cuci darah) harus dilakukan agar stabil kondisinya," tambah Lukman.
Saat ini pasien masih dalam perawatan intensif di ruangan HCU, Alamanda. Kondisi bayi semakin stabil. Namun masih mengancam karena hingga saat ini belum dapat mengeluarkan urin.
"Kondisi bayinya stabil. Hanya masih mengancam karena belum keluar urinnya. Karena urin belum keluar ini bisa membuat metabolisme tubuh terhambat karena kondisi asam luar biasa didalam tubuh," lanjutnya.
BACA JUGA:Pemkab Mesuji Gelar Pasar Murah di Seluruh Kecamatan
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan, gejala awal dua bayi yang didiagnosis terkena gagal ginjal akut adalah batuk dan pilek yang berujung urin berkurang hingga tak keluar.
"Memang keluhan pasien yang masuk batuk pilek, kemudian panas. Terus kemudian urinnya berkurang hingga didiagnosis gagal ginjal akut," kata Reihana.
Satu diantara dua pasien sudah dinyatakan meninggal. Yakni bayi berusia 11 bulan bernama Muhamad Alfaeyza beralamat di Jalan Hi. Umar, Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Dalam keterangan pihak keluarga sebut pasien tak memiliki riwayat meminum obat apapun.
Menanggapi hal ini, Reihana mengatakan memang analisanya ialah batuk pilek. "Tapi lama-lama urinnya berkurang sampai tidak ada urin," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: