Simposium Udang Nasional, Bahas Pencegahan Agar Produksi tak Menurun

Simposium Udang Nasional di Hotel Mercure Surabaya, Jumat, 4 November 2022. --
BACA JUGA: Pemkot Bandar Lampung Cairkan Gaji Dua Bulan 1.166 P3K Guru, Ini Nominalnya
Hal itu disampaikan Heny Budi Utari selaku Head of Aquatic Health Services.
Menurut Heny Budi Utari, kasus tersebut masih banyak ditemukan di berbagai titik wilayah Indonesia.
“Jawa Timur masih membaik. Tapi sentra-sentra seperti Lampung, Medan, hingga Lombok masih ada kendala. Bahkan sampai ada istilah double triple infection,” kata Heny Budi Utari.
Hal ini tentu merugikan pelaku usaha budidaya udang. Petambak harus merogoh dana lebih untuk biaya pemeliharaan seperti membeli probiotik.
Pencegahan ini menjadi topik utama dalam simposium. Selanjutnya tata cara budidaya ditata ulang sedari awal.
Belum selesai masalah wabah AHPND, para pelaku usaha dihadapkan dengan rendahnya harga udang.
Guruh Suryawan mengatakan, pada umumnya petambak area Timur relatif tangguh. Mereka bisa menyiasati harga murah dengan pola budidaya lebih murah.
Asalkan budidaya bisa dijalankan dengan lancar, meski profit didapat tidak semenarik dulu.
BACA JUGA: Polsek Way Jepara Tangkap Tersangka Curanmor Lintas Kabupaten, Ini Daftar Kejahatannya
“Kita tinggal tunggu saja lockdown di Tiongkok akibatnya Udang Ekuador menumpuk di Uni Eropa dan Amerika. Akhirnya harga udang ekuador rendah yang berimbas juga di Indonesia,” sebut dia.
Lebih jauh Guruh menilai budidaya udang masih prospek dan positif. Terbukti, generasi muda banyak yang hadir dan membuka lahan baru dengan modal lebih besar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: