Kolonel Makmun Rasyid: Menolak Tunduk
Serma Harun dan Rahim Rasyid di markas pejuang gerilya, Kampung Pematang, lereng Gunung Rajabasa, Lampung Selatan, Agustus 1949. FOTO ISTIMEWA --
Suasana hening gelap dan sepi, mereka secara khusus menerima kedatangan A. Kadir K. Ratu, Wedana Kalianda yang pada tanggal 1 Januari 1949 ditunjuk sebagai Komandan Front Pertahanan Wilayah Kalianda.
"Saya meletakkan jabatan saya sebagai komandan front dan akan diangkat sebagai Demang oleh Belanda," ujar A. Kadir K. Ratu.
Seketika Kolonel Makmun Rasyid refleks memegang gagang senjata revolver Smith & Wesson dipinggangnya. Tapi segera dicegah oleh M. Soleh Ali.
"Soal kau akan ikut Belanda itu hakmu. Tapi untuk kau tahu bahwa Belanda pasti akan kalah dan akan pergi ke negerinya dan tidak akan membawamu ke negeri Belanda", ujar M. Soleh Ali dengan suara parau menahan amarah.
Kisah diatas sedikit memberi gambaran tentang sosok Kolonel Makmun Rasyid
Lahir Dari Keluarga Perintis Kemerdekaan
Makmun Rasyid lahir di Kalianda Lampung Selatan, 4 Maret 1924. Merupakan anak ketiga dari pasangan M. Rasyid dan Mas Ayu Habibah.
M. Rasyid akrab dipanggil Guru Rasyid, dia berasal dari Nagari Tinggam, Pasaman Sumatera Barat. Dikirim oleh Perguruan Taman Siswa untuk menjadi guru di Kalianda, Lampung Selatan.
Lazimnya orang zaman dulu, apalagi secara ekonomi lumayan berkecukupan, M. Rasyid memiliki 10 anak. Yaitu Mas Harun Rasyid, Ratna Juwita Rasyid, Makmun Rasyid, Rahim Rasyid, Roslina Rasyid, Rehan Rasyid, Awalludin Rasyid, Arli Rasyid, Burhanuddin Rasyid dan Rosdiana Rasyid.
Sesuai misi Taman Siswa, M.Rasyid membangun kesadaran kebangsaan pada murid. Pun kepada anak-anaknya.
Hasilnya, rasa kebangsaan itu begitu kuat tertanam. Salah-satunya pada diri Makmun Rasyid muda yang setelah tamat AMS (Algameene Middelbare School) memilih menjadi serdadu untuk membela Proklamasi 17 Agustus 1945.
"Kedaulatan Republik Indonesia harus tetap berdiri dan dipertahankan dengan cara apapun dan dimanapun juga, di hutan, di kaki gunung atau di puncak gunung", ujar Makmun Rasyid (waktu itu berpangkat Letnan Muda) memberi semangat pada pasukannya di Kampung Pematang, di kaki Gunung Raja Basa tanggal 09 Agustus 1949 setelah siangnya memimpin pertempuran melawan Belanda di daerah Way Kiyai sebelah Utara Kota Kalianda.
Oh iya, rumah tua di Jalan Veteran Kalianda dengan model tradisional dan sedikit sentuhan arsitektur eropa, tempat Makmun Rasyid dilahirkan sampai sekarang masih terawat.
Tak banyak yang berubah dari peninggalan Guru Rasyid. Hanya saja sekolah Taman Siswa yang dulu didirikannya sekarang sudah berubah jadi SDN 3 Kalianda. Sebelumnya bernama Sekolah Rakyat.
"Kalau soal rumah, Insha Allah tidak akan dijual. Sebab ini bukan hanya simbol keluarga kami, tapi juga merupakan simbol perjuangan rakyat Lampung Selatan merebut kemerdekaan", ujar Nazarin sambil tersenyum bangga ketika berbincang pada 17 Juli 2022 yang lalu. Nazarin atau akrab disapa Haji Irin adalah kemenakan Kolonel Makmun Rasyid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: