Lapangan Sriwijaya Baradatu Tampak Kumuh dengan 'Hiasan' Sampah Berserekan

Lapangan Sriwijaya Baradatu Tampak Kumuh dengan 'Hiasan' Sampah Berserekan

--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Masyarakat Baradatu meminta Pemerintah Kecamatan Baradatu segera mengambil langkah terhadap persoalan sampah yang diduga sudah satu pekan marak di lapangan Sriwijaya Baradatu.

"Kami minta Camat Baradatu dalam hal ini Pawit, untuk bertindak cepat  menangani permasalahan sampah yang belakangan ini mulai meresahkan masyarakat sekitar," kata narasumber terpercaya Radar Lampung, pada 8 April 2025.

Pernyataan tersebut disampaikannya menanggapi adanya tumpukan sampah di Lapangan Sriwijaya, tepatnya di depan Kantor Kecamatan Baradatu dan Puskesmas Baradatu yang ditemukan warga di lapangan setempat.

Kendati belum diketahui pihak yang membuang sampah tersebut, tapi ia minta pihak Kecamatan mengambil sikap termasuk melakukan pembersihan terhadap sampah-sampah tersebut.

BACA JUGA:Cum Date Jatuh pada 10 April 2025, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BRI

"Sampah sumber segala penyakit. Jika pembuangan sampah secara sembarangan apalagi ini tempat umum dengan jumlah besar, sangat tidak elok dipandang, terlebih lapangan ini sering dikunjungi masyarakat luar kecamatan, hal tersebut sangat mengganggu lingkungan," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Way Kanan Dwi Handoyo mengatakan, sampah tersebut di luar tanggung jawab DLH.

Sebab pihaknya hanya mengelola di beberapa tempat, untuk Baradatu tim Orange hanya beroperasi di Pasar Baradatu.

"Seperti kita ketahui, masalah sampah ini adalah tanggung jawab kita semua, seharusnya pihak-pihak terkait khususnya pemerintah kecamatan segera mengambil langkah untuk membersihkannya. Karena kalau dari DLH untuk Lapangan Sriwijaya itu di luar tanggung jawab kita," terang Dwi Handoyo.

BACA JUGA:Serbu Promo Indomaret Personal Care Super Murah, Ada Diskon Pasta Gigi Rp 14 Ribu

Masih Kata Dwi, kedepannya diharapkan setiap lingkungan seperti Kecamatan, Kelurahan bahkan kampung diadakan satgas khusus dalam penangan sampah.

Namun hal tersebut masih terkendala, apalagi DLH Kabupaten Way Kanan sendiri terdapat pemangkasan anggaran seperti seragam, bimtek, dan lain-lain.

"Maunya setiap daerah itu ada satgas, tapi kita masih terkendala oleh anggaran, dari tahun ke tahun tidak ada penambahan bahkan untuk tahun ini kita juga ada pengurangan," pungkasnya.

Sementara itu Camat Baradatu Pawit hingga berita ini ditulis, belum dapat dikonfirmasi. 

BACA JUGA:Siap Cairkan! Link DANA Kaget Terbaru, Aktifkan Saldo Gratis Rp 217 Ribu Sebelum 24 Jam

Sama halnya dengan warga Baradatu, warga Blambangan Umpu juga mempersoalkan di musim hujan, sampah kerapa memenuhi badan jalan, mirisnya pasukan kuning diduga jarang melaksanakan tugasnya.

"Kalau dilihat dari jenis sampah sampah ini, sepertinya berasal dari toko-toko waralaba yang ada, di mana warga yang terbiasa setelah makan atau minum minuman yang dibeli bungkus atau kotaknya langsung dibuang, karena petugas kebersihasnnya jarang masuk ahirnya sampah sampah itu dibawa air hujan dan masuk ke halaman rumah warga," ujar Kemis yang hampir setiap pagi memunguti sampah yang memenuhi halaman rumahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: