Ini Saran DPRD Lampung Timur untuk Mengatasi Konflik Gajah Dengan Masyarakat Desa Penyangga
Gubuk milik warga Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur yang dirusak gajah liar dari Taman Nasional Way Kambas. FOTO DOKUMEN TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS --
BACA JUGA: Sempat Hilang, Siswi MAN 1 Pesisir Barat yang Dikeluarkan Dari Sekolah Ditemukan, Begini Kondisinya
Kepala Seksi Balai TNWK Wilayah 2 Way Bungur Najarudin membenarkan kejadian tersebut.
Menurut dia, gajah yang menyerang Zarkoni berjenis kelamin betina dan tidak tergabung dalam kelompok atau biasa disebut gajah soliter.
“Gajah yang soliter biasanya memang cenderung sulit dikendalikan,” kata Najarudin.
Menurut Najarudin, terkait serangan gajah liar yang dialami warga desa perbatasan tersebut, pihak Balai TNWK telah berusaha membantu menyalurkan tali asih. Kemudian menanggung biaya perawatan selama di rumah sakit.
BACA JUGA: Lelang JPTP Pemprov Lampung, Hanya 3 yang Lanjut
“Kami turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban,” sebut Najarudin mewakili Kepala Balai TNWK Kuswandono.
Untuk mencegah agar konflik antara masyarakat perbatasan dengan gajah liar tidak berlanjut, tahun ini dibangun tanggul baru di perbatasan TNWK dengan ladang penduduk Desa Tegal Yoso, Kecamatan Purbolinggo.
Sementara pembangunan tanggul di perbatsan TNWK dengan perladangan penduduk Desa Tambah Dadi direncanakan tahun depan.
Guna mencegah konflik antara gajah liar dengan masyarakat perbatasan, Balai TNWK juga akan meningkatkan patroli rutin. Termasuk patroli bersama pihak terkait dan masyarakat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: