Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Pokja API Lampung Timur Susun 15 Rencana Strategis

Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Pokja API Lampung Timur Susun 15 Rencana Strategis

Ketua Pokja API yang responsif gender Lampung Timur M. Yusuf HR menyatakan, telah menyusun 15 rencana strategis untuk tahun 2022 hingga 2024.--

LAMPUNG TIMUR, RADARLAMPUNG.CO.ID - Perubahan iklim berdampak pada perekonomian masyarakat. Salah satunya, penurunan produktivitas pertanian.  

Menindaklanjut hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur bersama Pattiro Lampung dan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) menginisiasi pembentukan kelompok kerja (Pokja) Adaptasi Perubahan Iklim (API) yang responsif gender.

Pokja API yang responsif gender dipimpin Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Lamtim M. Yusuf HR.

Pokja API terdiri dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Antara lain Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan serta Bappeda.

BACA JUGA: Tersangka Curas di Lampung Timur Ditangkap, Polisi Beri ‘Kenang-kenangan’ di Betis Kanan

Kemudian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Selama ini perubahan iklim ini hanya dilihat bencananya saja. Padahal, ada dampak lain, seperti dampak ekonomi dan gender,” kata M. Yusuf HR yang didampingi koordinator program VICRA (Voice of Inclussiveness Climate Resilience Action) atau Suara untuk Aksi Ketahanan Iklim yang Inklusi di Lampung Timur Isyanto.

M. Yusuf menuturkan, melalui rapat yang digelar di aula Bappeda Lampung Timur, Rabu 16 November 2022, Pokja API telah menyusun 15 rencana strategis untuk tahun 2022 hingga 2024.

Antara lain, pengembangan ownership dan komitmen, identifikasi peraturan perundang-undangan serta penyusunan roadmap atau peta jalan serta jaringan komunikasi.

BACA JUGA: Diperiksa KPK, Mantan Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N Bilang Begini

Kemudian, pada 2023, Pokja akan menyusun berbagai kajian. Yaitu kajian kerentanan dan risiko iklim serta mendorong terbentuknya kampung iklim di lima desa.

Pada tahun 2023, Pokja akan menyusun berbagai kajian. Di antaranya kerentanan dan risiko iklim serta mendorong terbentuknya kampung iklim di lima desa. 

Tahun berikutnya, melalui kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat.

M. Yusuf menjelaskan, menindaklanjuti roadmap adaptasi perubahan iklim yang inklusi di Lampung Timur, pokja juga akan berkolaborasi dengan tim terpadu pemantauan gajah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: