Tercatat 256 Rumah Warga Terdampak Angin Puting Beliung Sepanjang 2022

Tercatat 256 Rumah Warga Terdampak Angin Puting Beliung Sepanjang 2022

Hujan disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura), cukup tinggi sepanjang 2022 ini.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Hujan disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura), cukup tinggi sepanjang 2022 ini.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampura, Senin, 21 November 2022, telah terjadi kerusakan menimpah sebanyak 256 kediaman warga terhadap dampak Bencana hujan deras disertai angin kencang.

"Itu yang akan kita bawa untuk rapat koordinasi bencana daerah besok, Selasa, 22 November 2022," ujar Sekretaris BPBD Lampura, Iwan Sagita Riza.

Yang teranyar, ialah di Desa Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli dengan satu rumah warga terdampak per tanggal 2 November 2022.

BACA JUGA:Update Terkini! Korban Gempa Cianjur Menjadi 46 Meninggal Dunia Serta 700 Luka-luka

"Mereka kita beri logistik,  seperti beras, sembako, mie instan, sandang family kids dsn lainnya," tambah Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lampura Edi Warsono.

Menurut catatan, kejadian tertinggi jumlah rumah atau keluarga terdampak angin kencang atau puting - beliung adalah di Desa Bumi Raya dengan 167 kediaman di periode bukan Maret 2022 lalu.

"Baru menyusul kemudian, Desa Kembang Tanjung, Kecamatan (39); Gunung  Sadar, Kecamatan Abung Tengah (12); Madukoro, Kecamatan Kotabumi Utara (11); Simpang Abung, Kecamatan Abung Barat (11) Mulyo Rejo, Kecamatan Bunga Mayang (3)," terangnya.

Selain bantuan, dijelaskannya pemerintah daerah melalui badan Penanggulangan bencana melakukan berbagai upaya dalam evakuasi. Dengan melibatkan lintas stakeholder. Mulai dari OPD, pihak keamanan (TNI- Polri) dan masyarakat.

BACA JUGA:Update! Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Menjadi 20 Orang

"Seperti di Abung Selatan lalu, kita kerahkan peralatan potong berupa senso dibantu petugas untuk membersihkan dari pohon - pohon tumbang. Juga mitigasi, berupa sosialisasi," ungkapnya.

Sebelumnya Pemerintah Daerah melalui BPBD melakukan langkah antisipasi guna mengantisipasi peristiwa bencana alam.

Mulai dengan mempersiapkan petugas maupun peralatan yang akan digunakan dalam mengevakuasi korban.

"Seperti setiap apel pergantian sip, kita selalu menegaskan akan kesiapan petugas seperti pada tim reaksi cepat (TRC) untuk dapat meningkatkan kepekaannya. Juga untuk masalah peralatan, seperti perahu karet sudah kita coba dan Alhamdulillah dalam keadaan baik. Begitu pun dengan peralatan lain," ujar Kabid Kesiapsiagaan BPBD Lampura Zulkarnaen mendampingi Kepala Nozi Efialis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: