Iklan Bos Aca Header Detail

Meski Berakibat Fatal, Stunting Masih Bisa Dicegah? Begini Penjelasan Kemenkes RI

Meski Berakibat Fatal, Stunting Masih Bisa Dicegah? Begini Penjelasan Kemenkes RI

Pertumbuhan pada anak-anak. ILUSTRASI/FOTO-PIXABAY.com--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.IDStunting dikenal sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang disebabkan kurangnya gizi yang masuk ke dalam tubuh secara kronis dan infeksi berulang.

Tidak hanya itu. Gejala stunting juga ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar kesehatan.

Proporsi tubuh anak memang cenderung normal. Namun anak akan tampak lebih muda atau lebih kecil jika dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.

Berat badan rendah untuk anak seusianya serta lambatnya pertumbuhan tulang juga menjadi gejala stunting yang patut diwaspadai oleh para orang tua.

BACA JUGA: Simak, Tiga Provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbesar di Indonesia

Melansir dari akun Instagram @kemenkes_ri pada Jumat, 3 Februari 2023. Meskipun stunting bisa berakibat fatal bagi masa depan anak, namun penyakit tersebut masih bisa dicegah.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut bahwa dengan mencukupi kebutuhan protein hewani pada makanan yang dikonsumsi anak terbukti efektif mencegah stunting. 

Protein hewani dinilai memiliki kandungan asam amino esensial dan mikronutrient yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Konsumsi protein hewani harus diupayakan untuk ditingkatkan pada saat anak berusia 6 sampai 23 bulan atau ketika menjalani masa MP-ASI.

BACA JUGA: Luar Biasa, Angka Stunting Lampung 2022 Peringkat 2 Terbaik Nasional

Selanjunya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan orang tua guna mencegah Stunting pada anak.

Pertama pencegahan saat masih dalam kandungan, yakni Ibu hamil wajib memeriksakan kehamilannya minimal 6 kali.

Apabila sang ibu dan bayi yang dikandung terindetifikasi menderita anemia atau kurang gizi, maka harus segera berkonsultasi dengan dokter atau layanan kesehatan masyarakat seperti klinik/puskesmas.

Jika sang anak telah lahir, maka orang tua harus melakukan timbang anak secara rutin setiap bulannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemantauan pertumbuhan pada anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: