SBY : Pastikan Punya Ugrensi yang Kuat untuk Merubah Sistem Pemilu
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO-FOTO IST-
BACA JUGA:NasDem Lampung Siap Kerja Bareng Demokrat dan PKS Menangkan Anies Baswedan di Lampung
"Sehingga sistem pemilu mesti diganti di tengah jalan. Mengubah sebuah sistem tentu amat dimungkinkan," imbuh SBY.
"Namun, di masa tenang, bagus jika dilakukan perembugan bersma, ketimbng mengambil jalan pintas melakukan judical review ke MK," tambah SBY.
Dalam catatan itu juga SBY bilang, sangat mungkin sistem pemilu Indonesia bisa disempurnakan.
Sebab, dirinya juga melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik. "Namun, janganlah upaya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka - tertutup semata," kata SBY.
BACA JUGA:Jika Anies Pinang AHY, Demokrat Lampung: Saksi di 27.309 TPS Aman!
Dalam tatanan kehidupan bernegara yang baik dan dalam sistem demokrasi yang sehat, SBY menilai ada semacam konvensi baik yang bersifat tertulis maupun tidak.
"Apa yang saya maksud? Jika kita hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental, misalnya konstitusi, bentuk negara serta sistem pemerintahan dan sistem pemilu, maka pada hakikatnya rakyat perlu diajak bicara, Perlu dilibatkan," ujar SBY.
"Ada yang menggunakan sistem referendum yang formal maupun jajak pendapat yang tidak terlalu formal," sambung SBY.
Menurut SBY, lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan yang dimilikinya dan kemudian melakukan perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat secara keseluruhan.
BACA JUGA:Andika Kangen Band Inisiasi Program Jam 14.00WIB Curhat Bareng Demokrat
Menurut pendapat SBY, mengubah sistem pemilu itu bukan keputusan dan bukan pula kebijakan (policy) biasa, yang lazim dilakukan dalam proses dan kegiatan manajemen nasional (kebijakan pembangunan misalnya).
"Bagaimanapun rakyat perlu diajak bicara. Kita harus membuka diri dan mau mendengar pandangan pihak lain, utamanya rakyat," kata SBY.
SBY juga menegaskan, jika mengatakan 'itu urusan saya dan saya yang punya kuasa', untuk semua urusan, tentu tidaklah bijak.
"Sama halnya dengan hukum politik 'yang kuat dan besar mesti menang, yang lemah dan kecil ya harus kalah ' tentu juga bukan pilihan kita," tukas SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: partai demokrat