Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Ini Ungkap Cerita Puasa di Amerika
--
"Aku menjalani hari dengan kegiatan yang padat, pergi ke pedestrian bridge saat suhu di sana mencapai minus 3 derajat celcius, pergi ke Lewis and Clark historic trail visitor center, pergi ke Old Town Omaha, lalu ke Durham Museum. Aku kembali ke hotel pukul 5 dan memutuskan untuk membeli nasi goreng seafood di Panda Express, restoran Asia dekat hotel yang ku tinggali dan iftar bersama teman indonesiaku yang juga berpuasa," ucapnya.
Dua minggu di Omaha dirinya mulai terbiasa dengan cuaca yang berubah tiap jamnya dan dengan makanan Amerika yang kebanyakan daging, namun Sekar memutuskan untuk jadi vegan selama di Omaha.
"Pizza, yogurt, susu, sereal, jus jeruk, seafood adalah makanan sehari hariku selama di sini. Dan tentu saja, satu botol bon cave yang selalu ada di meja makanku karena cabai bubuk disini rasanga kurang menggigit,"tuturnya.
Sekar mengaku beberapa kali pergi ke supermarker seperti Target, Walmart, Asian Market, dan Sephora untuk mendapatkan barang-barang yang ia butuhkan selama di sana, terutama pelembab.
BACA JUGA:Apel Gabungan Pengamanan Lebaran, Irjen Helmy Santika Atensi Jajaran Beri Rasa Aman ke Pemudik
"Karena kulitku sangat kering dan memerah selama di Omaha, dan pelembab menjadi hal yang penting yang sangat kubutuhkan selama di Omaha," imbuhnya.
Beberapa hari dan nunggu kedepan Sekar menyebut akan melakukan study tour ke South Dakota, North Nebraska, NYC dan juga Washinhton DC. Tentu ini akan sangat seru dan akan banyak pengalaman yang akan ditemuinya.
"Kuharap aku bisa menjalankan ibadahku dengan baik selama di Amerika Serikat dan mendapatkan pengalaman maksimal yang membangun sifat kepemimpinanku dengan baik! Pray for me!," tandasnya. (*/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: