Heatwave Asia Masih Berlangsung, Indonesia Ikut Mengalami?

BACA JUGA: Tanggapi Perbincangan Soal Batalnya Piala Dunia U-20, TikToker Bima Yudho Panggil Megawati Janda

Kemudian untuk wilayah Indonesia saat ini tidak tercatat dan masuk sebagai wilayah terdampak heatwave atau gelombang panas.

Ini disebabkan tidak terpenuhinya definisi gelombang panas yang ditetapkan oleh Badan Meteorologi Dunia (WMO). Terhadap suhu panas yang dirasakan masyarakat Tanah Air.

Suhu panas yang dirasakan di Indonesia hanya termasuk dalam fenomena wajar di bulan April dan Mei.

Secara normal, di dua bulan tersebut memang kerap terjadi peningkatan suhu maksimum harian yang disebabkan sebuah siklus yang biasa terjadi setiap tahunnya.

BACA JUGA: Awas, Terlalu Banyak Makan Daging Saat Lebaran Bisa Sebabkan Kolesterol Tinggi

Untuk suhu maksimum harian tertinggi di Indonesia pun berada di kisaran 34 sampai dengan 36 derajat celcius. Sehingga masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu udara panas yang dirasakan di beberapa wilayah Indonesia juga disebabkan sudah memasuki musim kemarau.

Dalam hal ini, udara didominasi oleh angin monsun Australia yang secara umum bersifat kering dan kurang lembab.

Akibatnya, cuaca akan cenderung cerah dan kurang ketutupan awan sehingga menyebabkan intensitas radiasi matahari optimal saat diterima permukaan.

BACA JUGA: Mengurangi Stress dengan Tertawa Ternyata Bukan Mitos, Cek Faktanya

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut mencatat setidaknya ada 10 kota di wilayah Asia dengan suhu maksimum harian tertinggi diantaranya sebagai berikut:

1. Kumarkhali Kushtia, Bangladesh dengan suhu tertinggi 51,2 derajat celsius pada tanggal 17 April 2023.

2. Chauk, Myanmar dengan suhu tertinggi 45.5 derajat celcius pada tanggal 20 April 2023.

3. Chauk Myanmar dengan suhu tertinggi 45.3 derajat celcius pada tanggal 18 April 2023.

Sumber: