Kecam Kasus Penganiayaan Dokter di Lampung Barat, IDI Pastikan tak Ada Perdamaian

Kecam Kasus Penganiayaan Dokter di Lampung Barat, IDI Pastikan tak Ada Perdamaian

Anggota Satreskrim Polres Lampung Barat mengamankan dua orang yang diduga menganiaya dokter Puskesmas Fajar Bulan. FOTO TANGKAP LAYAR --

LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Barat mengecam kasus penganiayaan terhadap dr. Carel  Triwiyono Hamonangan, di Puskesmas Pajarbulan, Kecamatan Way Tenong, Sabtu 22 April 2023. 

Ketua IDI Lampung Barat dr. Iman Hendarman, Sp.A, M.Kes. menegaskan pihaknya bakal meneruskan proses hukum.

Artinya, tidak akan ada langkah perdamaian dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap dokter internship di Puskesmas Fajar Bulan tersebut. 

"Dokter Carel adalah dokter internship yang bertugas di Puskesmas Fajar Bulan. Tergabung di IDI. Bagaimanapun kami mengecam kejadian yang dialaminya," tegas dr. Iman Hendarman. 

BACA JUGA: Dokter Puskesmas di Lampung Barat Dianiaya, Pelakunya Ternyata

Direktur RSUD Alimuddin Umar ini melanjutkan, pihaknya sudah meminta wilayah untuk memfasilitasi pendampingan hukum.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan komite interntership dokter Indonesia untuk menyikapi masalah ini," tandasnya. 

Dilanjutkan, penganiayaan tersebut menyebabkan dr. Carel trauma. Termasuk hasil visum at repertum dr. Carel yang  mengalami trauma fisik akibat pengeroyokan.

Guna menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini dr. Carel ditempatkan di rumah khusus aman.

BACA JUGA: Mulai Besok! Kendaraan Jenis Ini Tidak Bisa Menyeberang lewat Pelabuhan Bakauheni Selama Arus Balik 2023

"Alhamdulillah, saat ini kondisinya sehat dan baik. Beliau ditempatkan di rumah yang aman," sebut dia.

IDI juga memastikan apa yang dilakukan oleh dr. Carel saat memberikan pelayanan sebelum penganiayaan tersebut sudah sesuai dengan SOP.

Sebelumnya, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Malahayati Lampung juga mengecam kasus dugaan penganiayaan dr. Carel dan dr. Putri. 

Ketua IKA Malahayati dr. Hardiyanto didampingi Wakil Ketua dr. Aldo Aprizo menyebutkan, kedua dokter mengalami tindakan kekerasan saat melaksanakan tugas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: