Sejarah Makanan Khas Babi Guling Bali yang Muncul Sejak Abad 19

Sejarah Makanan Khas Babi Guling Bali yang Muncul Sejak Abad 19

Babi guling Bali menjadi salah satu makanan khas di Pulau Dewata. SUMBER FOTO PIESUSUBLIMAN.COM--

BACA JUGA: Kisah Malaikat Izrail Menangis saat Mencabut Nyawa Manusia

Secara harfiah, "nasi campur" berarti nasi yang dicampur dengan berbagai lauk-pauk. 

Dalam hal ini, nasi putih menjadi basisnya, sedangkan lauk-pauknya bervariasi. 

Beberapa lauk-pauk yang umumnya disajikan dalam Nasi Campur Bali.

Terdiri dari daging, sayuran (seperti plecing kangkung, tumis kacang panjang, atau urap-urap), telur (misalnya telur dadar atau telur pindang), dan sate kecil.

BACA JUGA: Takut Galbay Pinjol di Shopee? Ini Cara Aman Mengatasinya

Salah satu hal yang menarik dari Nasi Campur Bali adalah variasi lauk-pauk yang dapat ditemukan. 

Setiap warung makan atau restoran di Bali memiliki versi mereka sendiri dari Nasi Campur dengan komposisi dan variasi lauk-pauk yang berbeda. 

Beberapa tempat mungkin menawarkan lauk-pauk yang lebih tradisional.

Sementara yang lain mungkin memiliki pilihan lauk-pauk yang lebih modern atau inovatif. 

BACA JUGA: Tiga Pinjol yang Bisa Cair Tanpa Ribet, Cek Cara Pengajuannya

Nasi Campur Bali menjadi pilihan yang sempurna bagi wisatawan atau pecinta kuliner yang ingin mencicipi banyak hidangan khas Bali dalam satu sajian. 

Dengan hidangan ini, Anda dapat menikmati variasi rasa dan tekstur dari berbagai lauk-pauk yang disajikan sekaligus.

Ini adalah cara yang praktis dan nikmat untuk mengeksplorasi keanekaragaman kuliner Bali tanpa harus memesan hidangan-hidangan secara terpisah.

Nasi Campur Bali juga merupakan hidangan yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan selera pribadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: