Sejarah Makanan Khas Babi Guling Bali yang Muncul Sejak Abad 19

Sejarah Makanan Khas Babi Guling Bali yang Muncul Sejak Abad 19

Babi guling Bali menjadi salah satu makanan khas di Pulau Dewata. SUMBER FOTO PIESUSUBLIMAN.COM--

BACA JUGA: Mengenal Haizum, Kuda Perang Malaikat Jibril Dalam Perang Badar

Setelah itu, daging tersebut dibumbui dengan campuran rempah-rempah.

Antara lain bawang putih, bawang merah, kemiri, lengkuas, serai, daun jeruk, serta bumbu-bumbu lainnya yang memberikan aroma dan cita rasa khas Bali.

Selanjutnya, parutan kelapa segar ditambahkan ke dalam adonan daging dan rempah-rempah. 

Parutan kelapa ini memberikan kelembutan dan kelezatan pada sate, serta menyatu dengan bumbu dan rempah-rempah, menciptakan rasa yang khas dan nikmat.

BACA JUGA: Empat Perang Besar yang Dihadapi Kaum Muslimin di Bulan Syawal

Setelah proses persiapan bahan-bahan, daging yang sudah dibumbui dan dicampur dengan parutan kelapa kemudian dililitkan secara merata pada tusuk sate. 

Tusuk sate yang digunakan biasanya terbuat dari batang serai atau bambu, memberikan aroma alami yang khas pada sate.

Selanjutnya, sate lilit akan dipanggang di atas bara api hingga matang sempurna. 

Proses pemanggangan ini memberikan aroma yang menggugah selera dan menghasilkan sate yang lezat dengan rasa yang kaya. 

BACA JUGA: Berparas Cantik Jelita, Sania Wahyu Ningsih Jadi Jemaah Calon Haji Termuda di Indonesia Tahun Ini

Sate Lilit umumnya memiliki tekstur yang lembut dan juicy, karena daging yang dihancurkan dan bumbu yang meresap dengan baik.

Sate Lilit biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau sebagai lauk pendamping saat makan nasi. 

Hidangan ini seringkali disajikan dengan pelengkap seperti sambal matah.

Yaitu sambal khas Bali yang terbuat dari bawang merah, cabai rawit, bawang putih, serai, dan irisan jeruk nipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: