Olah TKP Dugaan Penganiayaan ASN, Tim Inafis Polresta Bandar Lampung Datangi BKD Lampung

Olah TKP Dugaan Penganiayaan ASN, Tim Inafis Polresta Bandar Lampung Datangi BKD Lampung

Tim inafis Polresta Bandar Lampung datangi BKD Lampung terkait penganiayaan.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

BACA JUGA:Pembagian SK Pengangkatan PPPK Guru di Tanggamus Ditarget Bulan Ini

Sedangkan lima orang lainnya termasuk FR dikumpulkan di dalam ruangan, kemudian terjadi proses penganiayaan.

"Yang perempuan disuruh pulang, dia orang lima ditahan di dalam ruangan. Dia orang lima ini yang kena permak. Tapi keponakan saya paling parah sampai hitam di dada dan sempat pingsan," ungkapnya.

Edy Syahri pun membenarkan, jika saat pengeroyokan terjadi, keponakannya FR turut ditutup matanya.

"Dia ditutup mata dan angkat tangan, sampai napasnya habis masih terus dianiaya," jelasnya.

BACA JUGA:Lagi, Masyarakat Dihebohkan dengan Penemuan Bayi di Bandar Lampung

Untuk pelaku terduga pengeroyokan, kata Edy Syahri dimulai oleh Kabid Pengendalian Mutasi dan Pemberhentian pegawai BKD Lampung, kemudian disusul dengan beberapa orang lainnya yang melakukan penganiayaan.

Ditanya terkait penyebab FR dan beberapa rekannya dianiaya, Edy Syahri belum mengetahui secara jelas, karena kondisi FR belum stabil.

Ia mengungkapkan, FR baru magang di Kantor BKD Lampung sekitar satu minggu pasca lulus dari IPDN tahun 2023.

Senada disampaikan bibi FR yang sedang berada di RSUDAM, Dewi melalui sambungan telepon menceritakan, kondisi FR saat ini masih sakit di dada, sulit bernafas, sesak, duduk masih sulit, dan belum dapat diajak berbicara banyak saat ini.

BACA JUGA:Lampung Kembali Heboh! Kini Viral Dugaan Perpeloncoan ASN Baru oleh Senior di Kantor BKD

"Dadanya dihajar pakai tangan ditonjok berkali-kali bukan hanya oleh satu orang. Tapi bergilir dan mata ditutup," ungkapnya.

Di mana, menurut Dewi yang pertama menganiaya FR adalah Kabid Pengendalian Mutasi dan Pemberhentian pegawai BKD Lampung. Kemudian disusul anak buahnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: