Hmmm, Untuk Bangun Gapura Chinatown Pemkot Bandar Lampung Gelontor Anggarkan Rp 2 Miliar
Sekretaris Daerah Bandar Lampung Iwan Gunawan. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung berencana mengajukan anggaran guna Pembangunan Destinasi Wisata Baru Chinatown di Telukbetung Selatan (TbS) sebesar Rp 2 miliar di tahun depan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan yang menyebut anggaran Rp 2 miliar itu nantinya akan digunakan untuk membangun gapura, yakni simbol dari Chinatown itu sendiri.
"Kita hanya buat gapura. Paling Rp 2 miliar," katanya, Kamis, 2 November 2023.
Menurut Iwan, terkait ruko-ruko yang rencananya akan dihidupkan dan dipergunakan kembali adalah menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata dan bukan Dinas PU.
BACA JUGA:Merapat Bun, Besok Ada Gerakan Pangan Murah di Lapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung
"Itu mereka masing-masing tugas pemilik ruko dan Dispar. Kita hanya mendorong untuk mempercantik saja," singkat Plt Kadis PU itu.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bandar Lampung hingga kini masih terus merencanakan perwudan Chinatown di Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.
Perwujudan rencana tersebut bila tidak ada halangan akan direalisasikan pada 2024 mendatang, sesuai dengan anggaran untuk pembagunan tempat wisata baru di kota Tapis Berseri tersebut.
"Kalau realisasinya kan itu tergantung anggran, dan yang menganggarkan itu PU, entah itu murni atau apa, masih dibahas. Insya Allah tahun depan," kata Kadis Pariwisata Kota Bandar Lampung Ariyawan, Senin, 30 Oktober 2023.
BACA JUGA:Makna Semangka yang Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina
Menurutnya, selain pembangunan dan ornamen yang akan mengambil tema Lampung dan China, Pemkot juga bakal memanfaat ruko-ruko kosong di lokasi tersebut untuk dipergunakan lagi.
"Kalau itu sudah direalisasikan, pastinya kita akan ajak mereka untuk lebih mencirikan di Chinatown. Artinya akan ada pernak pernik seperti lampion dan guci-guci di ruko-ruko itu. Juga nanti ada pewarnaan khas yang kita dorong seperti bangunan di China," jelasnya.
Lebih lanjut Ariayawan juga menegaskan, pada pusat kuliner di China Town akan dipastikan bahwa produk makanan yang dijual harus halal.
"Tidak boleh tidak halal. Tapi kalau yang saya lihat di beberapa daerah, lokasi Chinatown itu spesifiknya ada yang memang halal dan non-halal, nanti dilokalisir, itu saya lihat di PIK. Tapi Chinatown banyak yang halal, kaya mie, siomay, dimsum dan lainnya," tandasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: