Ada Dua Rute Baru di Bandara Radin Inten II, Berikut Ini Jadwalnya
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi Executive General Manajer Bandara Radin Inten II, Untung Basuki saat memberikan keterangan.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Bandara Radin Inten II akan miliki dua rute baru penerbangan, yaitu Lampung-Yogyakarta (PP) dan Lampung-Bali (PP).
Rute perdana penerbangan Lampung-Bali akan dilakukan oleh maskapai Air Asia mulai 17 Januari 2024.
Sedangkan penerbangan rute Lampung-Yogyakarta mulai 21 Januari 2024 dilayani oleh maskapai Lion Air.
Rute penerbangan baru ini sebagai upaya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk memberikan layanan transportasi bagi masyarakat dan pengembangan potensi daerah.
Gubernur Arinal mengatakan, rute penerbangan baru ini untuk memudahkan konektivitas antara Lampung dan Bali yang terhubung melalui penerbangan secara langsung.
Karena ada sekitar satu juta masyarakat Bali yang berada di Provinsi Lampung, rute ini akan memberikan kemudahan transportasi ke Bali dan sebaliknya.
Sehingga, kata Gubernur Arinal, dengan berfungsi sebagaimana mestinya akan memberikan keuntungan. Terutama Lampung sebagai daerah potensi pariwisata.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Arinal berharap dengan adanya rute penerbangan tersebut masyarakat Bali dapat berkunjung ke Lampung.
BACA JUGA:Produk Anyaman Dapat Peluang Business Matching di UMKM EXPO (RT) BRILIANPRENEUR 2023
Di mana Lampung memiliki keindahan mulai dari lokasi surfing terbaik kedua di dunia, hingga taman nasional yang memiliki badak, gajah, harimau, panda, dan lainnya.
"Itu nanti akan didesain untuk bisa dinikmati masyarakat baik wisatawan atau lokal. Namun tetap tidak akan mengganggu kawasan hutan maupun satwa," ungkapnya.
Lanjut Gubernur Arinal, sebelumnya masyarakat Bali kesulitan akses untuk bisa ke Lampung. Sehingga dengan adanya fasilitas tersebut akan mempermudah masyarakat.
"Kita harapkan kedepan ini betul-betul menjadi transportasi yang akan sangat memudahkan bagi pihak-pihak yang akan berpariwisata atau menyangkut masalah pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: