AKP Andri Gustami Berdalih Masuk Jaringan Fredy Pratama untuk Nyamar

AKP Andri Gustami Berdalih Masuk Jaringan Fredy Pratama untuk Nyamar

AKP Andri Gustami saat diperiksa sebagai terdakwa. -Foto Anca/Radarlampung.co.id-

RADARLAMPUNG.CO.ID - AKP Andri Gustami mengaku masuk ke jaringan gembong narkoba internasional Fredy Pratama untuk undercover atau penyamaran. 

AKP Andri Gustami mengatakan, dirinya masuk ke jaringan Fredy Pratama untuk masuk dan mengungkap jaringan.

Saat itu jaksa penuntut umum Eka Aftarini bertanya soal percakapan dengan Muhammad Rivaldo alias KIF dengan AKP Andri Gustami, pasca kurir mereka tertangkap. 

AKP Andri Gustami mengatakan, saat itu dirinya mentok dalam mengembangkan kasus narkoba jaringan Fredy Pratama.

BACA JUGA:Wujudkan Kulit Wajah Glowing Alami Hanya Dengan Air Mawar dan Cuka Apel, Ini Cara Pakainya

Sebab dari jaringannya ia hanya menangkap kurir saja.

Ia kesulitan untuk melacak nomor telepon, BBM, dan WhatsApp yang digunakan karena menggunakan nomor luar negeri. 

"Niat saya memang masuk ke dalam jaringan. Saya mau menyusup di jaringan itu untuk mengungkapnya," kata dia saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis 11 Januari 2024. 

Saat menawarkan masuk ke jaringan, AKP Andri Gustami menyampaikan bila ia seorang polisi dan merasa kecewa karena tidak diberi penghargaan atas upayanya mengungkap puluhan kilo sabu.

BACA JUGA:Atikoh Ganjar Datang, Ratusan Atribut PDI P di Pringsewu Bersih

"Alasan (kecewa) itu saya sampaikan supaya mereka percaya kepada saya," sambungnya. 

Alumni Akpol 2012 itu melanjutkan, dirinya kemudian menghubungi Fredy Pratama, ia mengakui juga berkomunikasi dengan Fredy Pratama melalui BBM dan menawarkan upah untuk meloloskan sabu.

AKP Andri saat itu menawarkan upah Rp 15 juta untuk setiap kilogram sabu yang lolos melalui pelabuhan Bakauheni. Tetapi, Fredy Pratama menolak. 

"Saya tawar menawar dengan Fredy soal gaji. Saya minta Rp 15 juta disamakan seperti kurir lain. Tapi nego lagi akhirnya ketemu Rp 8 juta per kilonya," ungkap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: