Siswi PAUD Diduga Jadi Korban Pencabulan 3 Pelajar SD dan SMP, Orang Tua Berharap Proses Hukum Bisa Berjalan

Siswi PAUD Diduga Jadi Korban Pencabulan 3 Pelajar SD dan SMP, Orang Tua Berharap Proses Hukum Bisa Berjalan

Dinas P3AP2KB Pesawaran melakukan pendampingan pemeriksaan visum danĀ psikologĀ klinis.-Foto Dok. Dinas P3AP2KB-

BACA JUGA:Kabar Baik, 393.645 Ton Pupuk Subsidi Lampung Tahun 2024 Sudah Bisa Ditebus, Ini Rinciannya

Dalam waktu dekat, lanjutnya, pihaknya segera menggelar pra rekontruksi supaya mendapatkan gambaran secara jelas fakta di lapangan.

Dan setelah mendapatkan gambaran secara jelas dan bukti bukti yang kuat, selanjutnya akan dilakukan gelar perkara di Tempat Kejadian Perkara.

“Kami minta agar bersabar, yakinlah tim penyidik bekerja secara profesional dan tegak lurus mengungkap kasus ini,” pungkasnya.

Diketahui, murid PAUD usia lima tahun diduga dicabuli tiga pelajar SD dan SMP di Kabupaten Pesawaran. Orang tuanya yang disabilitas tunanetra pun telah melaporkannya ke Polres Pesawaran sejak tiga pekan lalu.

BACA JUGA:Dua Tim Putri Lolos 4 Besar 3x3 Pond's Men Competition

Namun, ia mengaku was-was kasus menimpa putrinya tersebut tidak diproses pihak kepolisian. 

“Sejak melaporkan kasus ini ke kepolisian Minggu (7/1), dan Rabu (10/1) penyelidikan, hingga saat ini, saya belum mendapatkan kabar perkembangannya,” kata ayah korban melansir radarlampung.bacakoran.co.

Lebih lanjut, ia pun menceritakan kronologis kejadiannya. Sabtu (6/1) ketika ke sekolah ada kunjungan dari Dinas Pendidikan Pesawaran, anaknya histeris kesakitan. Awalnya saat ditanya guru dijawab kena kursi. 

”Namun karena masih merintih kesakitan, anak saya lalu digendong sampai akhirnya mengaku kemaluannya ditusuk-tusuk jarum pentol dan jari telunjuk tiga terduga pelaku,” ujarnya sambil anaknya tersebut menyebut nama lengkap ketiga bocah.

BACA JUGA:Inovasi BRILink dan Peningkatan Inklusi Keuangan di Desa Sukomulyo Gresik

Hari itu juga, katanya, pihak Dinas Pendidikan Pesawaran menghubungi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dan koordinasi ke Polres Pesawaran karena dirinya belum sempat malaporkannya ke pihak kepolisian.

Selaku orang tua, ia pun mengaku sangat terpukul dan berharap Polres Pesawaran menindaklanjuti kasus ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: