Pemkot Bandar Lampung Kini Miliki Gedung UPT Instalasi Farmasi Senilai Rp 3,5 M

Pemkot Bandar Lampung Kini Miliki Gedung UPT Instalasi Farmasi Senilai Rp 3,5 M

Wali kota Bandar Lampung Eva Dwiana saat memotong pita pertanda diresmikan gedung UPT Instalasi Farmasi, Selasa, 6 Februari 2024.-Foto Melida Rohlita-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung meresmikan gedung UPT Instalasi Farmasi sebagai gudang pasokan obat sebelum didistribusikan ke seluruh Puskesmas di Kota Tapis Berseri, Selasa, 6 Februari 2024.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, dengan adanya gedung baru ini petugas yang ada harus bisa lebih optimal dalam melayani masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan.

"Kalau sudah punya gedung seperti ini bisa melayani masyarakat dengan kelengkapan obat-obatan yang ada," katanya dalam peresmian yang berlangsung di Jalan dr. Susilo, Bandar Lampung, itu.

Dirinya juga meminta Kepala UPT Gedung Farmasi tersebut untuk mendata obat-obatan apa saja yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

BACA JUGA:Forkopimda Pemkab Mesuji, Doa Bersama Lintas Agama Jelang Pemilu Damai 2024

"Kalau bisa obat lain selain obat generik ada di sini untuk orang membutuhkan, kalau bisa UPT ini melayani obat murah dan terjangkau," ujarnya.

Bunda Eva juga menargetkan kedepan tidak ada obat yang tidak bisa disediakan pada instalasi tersebut, karena semua demi pelayanan kesehatan masyarakat yang membutuhkan.

Ditambahkan Plt. Kadiskes Bandar Lampung Desti Mega Putri, intalasi yang dibangun di atas lahan 900 meter itu menghabiskan dana Rp 3,5 miliar dari APBD Perubahan tahun 2023.

"Gedung ini bukan pembangunan melainkan renovasi berat yang awal hanya 600 meter dan saat ini 900 meter luas bangunannya, Rp 3,5 M termasuk fasilitas dan prasarana yang harus dimiliki," kata dia.

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Kapolres Tulang Bawang Cek Kondisi 148 Randis

Beberapa renovasi berat disebutkan Desti mulai dari lantai, dinding, atap hingga semuanya diubah sesuai dengan sfesifikasi aturan Kementrian Kesehatan.

"Instasi ini digunakan untuk penyimpanan obat dan maupun barang medis habis pakai, vaksin, dan alkes sebelum kita didistribusikan.  Mudah-mudahan kita punya bufer stock dan BMHP dan alkes sehingga pelayanan 31 puskesmas bisa optimum," ungkapnya.

Begitupun dengan pelayanan yang sudah mulai dilakukan ketika bagunan tersebut jadi dan bisa digunakan untuk penyimpanan.

"Jadi begitu pindah kita langsung melakukan pelayanan, kalau hari ini hanya memberitahu wajah baru baru," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: