Mei, Lampung Diprediksi Mulai Memasuki Musim Kering, Pemerintah Diminta Antisipasi Sektor Pertanian

Mei, Lampung Diprediksi Mulai Memasuki Musim Kering, Pemerintah Diminta Antisipasi Sektor Pertanian

Suasana lokakarya kerentanan dan resiko iklim sektor pertanian Lampung, pada Senin 19 Februari 2024 di Hotel Horison.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

BACA JUGA:Debut Akting Lisa Blackpink Dalam Serial HBO The White Lotus Sudah Tahap Produksi di Thailand

"Mungkin akan beberapa tempat misalnya yang tidak ada air itu akan sangat mempengaruhi sekali," ucapnya.

Untuk itu, lanjut Rizani jika ditahun 2024 ini akan tetap terjadi kemarau. Naka pemerintah diminta melakukan antisipasi dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan mengeluarkan program dalam mengantisipasi kekerasan.

"Kita harapkan misalnya kalau wilayah itu tidak ada air, apakah (dibantu, red) dengan sumur bor. Atau mungkin ada potensi airnya ada tetapi mereka tidak bisa mengalirkan, tentu harus ada upaya-upaya itu yang kita maksud itu jadi bantuan itu sendiri," terangnya.

Terkait daerah di Lampung yang parah jika terdampak kemarau, Rizani menyebut berdasarkan Bappenas, Lampung ini termasuk daerah super prioritas seperti Pesawaran dan Lampung Timur.

BACA JUGA:Sinopsis Drama Korea Terbaru 2024 Blood Free, First Look Ju Ji Hoon dan Han Hyo Joo Bikin Penasaran

"Itu karena memang berdasarkan penelitian jadi salah satu wilayah-wilayah yang sangat rentan terhadap lingkungan di 2024," terangnya.

Sementara, Sekretaris Bappeda Lampung A Lianurzen mengatakan isu perubahan iklim ini sudah menjadi isu global, isu regional, dan daerah.

Pada tahun 2023 dunia termasuk Lampung mengalami kekeringan atau fenomena el nino. Dari data di BMKG awalnya pergerakan musim hujan hanya 10 hari.

"Tapi kenyataannya tapi kita mengalami satu bulan lebih baru hujannya banyak," ujar A Lianurzen.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Motor Listrik yang Mirip Vespa, Desain Modern Bergaya Klasik

Pihaknya pun telah melakukan pembahasan untuk tahun 2024 dan data dari BMKG, Lampung diperkirakan akan kembali kering atau kemarau pada Mei 2024.

"Tapi kita ada anomali tidak ada el nino. Mungkin terparahnya pada September. Anomali bukan seperti kita mengalami ada el nino. Artinya ada kering seperti kemarin lah. Tapi curah hujannya yang berbeda," ungkapnya.

"Jadi bukan relatif sama (dengan 2023, red), tapi mulainya hampir sama namun kondisinya berbeda karena kita mengalami anomali," sambutannya.

Sektor pertanian di Lampung, kata A Lianurzen tetapi didominasi di jalur Sekampung sistem yang melintasi tujuh kabupaten/kota dari Tanggamus sampai Lampung Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: