Iklan Bos Aca Header Detail

Ternyata, Segini Batas Real Time Backup Data Bandar Lampung, Rentan Hilangkah?

Ternyata, Segini Batas Real Time Backup Data Bandar Lampung, Rentan Hilangkah?

Plt Kadis Kominfo TIK Kota Bandar Lampung Dirmansyah.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Kominfo (Diskominfo) menyebut serangan pusat data nasional (PDN) tidak mempengaruhi pelayanan publik dan data di Kota Tapis Berseri.

Ya, pasca heboh pusat data yang berada di Surabaya diserang sejak beberapa waktu lalu, sejumlah masyarakat Bandar Lampung lantas ikut cukup khawatiran.

Namun tenang, hal demikian tidak terjadi di Bandar Lampung.

Konfirmasi tersebut diungkapkan Plt. Kepala Diskominfo Bandar Lampung Dirmansyah yang menyebut aktivitas berhubungan data pada Diskominfo maupun dinas lainya seperti Disdukcapil dalam keadaan baik dan aman.

BACA JUGA:DKPTPH Provinsi Lampung Mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-9 Radar Lampung Online

"Alhamdulillah aman. Data center Kominfo Kota Bandar Lampung aman. Begitu juga di Capil juga aman," katanya, Selasa, 2 Juli 2024.

Dirmansah lantas menjelaskan mengapa Kota Bandar Lampung masih dalam kondisi aman.

Menurutnya, hal tersebut lantaran pusat data yang ada di Kota Tapis Berseri ada di wilayah Tangerang Selatan.

"Karena kemarin yang diserang di Surabaya, sementara kita masuk wilayah Serpong, Tangerang Selatan. Kalau data kita itu tersimpannya di Serpong. Kan ada tiga pusat data, Serpong, Surabaya, sama Batam,” jelasnya.

BACA JUGA:Mendekati 1 Suro, Ini Kaitan Badan Meriang Dengan Balung Wangi

Tanpa adanya kejadian tersebut, pihaknya menyebut melakukan pem-backup-an data yang ada di Dinas Kominfo, meski tidak bisa bertahan lama karena keterbatasan ruang penyimpanan.

"Sebenarnya kalau data itu setiap hari kita backup, tapi terkendala penyimpanan yang terbatas. Real time-nya sampai sekarang batasnya hanya seminggu," ungkapnya.

Namun karena adanya kejadian tersebut, pihaknya kini tengah mengupayakan menambah ketersediaan ruang, supaya data yang ada bisa ter-backup selama satu bulan.

"Kedepan kita akan menambah durasi atau masa backup-nya sampai satu bulan. Kalau ada persoalan seperti ini kita punya cadangannya dan masih aman,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: