Perkuat Manajemen Resiko di Unila, SPI Unila Gelar Workshop Jenis-Jenis Fraud Serta Kenalan Program GRC
Suasana workshop jenis-jenis Fraud serta pengenalan Governance, risk and Compliance (GRC) di Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh SPI Universitas Lampung. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
Oleh sebab itu Dr Habib, berharap peserta workshop dapat memahami bentuk Fraud dan GRC.
"Kita berharap ini menjadi panduan untuk bagaimana nanti kita informasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap unit yang ada di Universitas Lampung. Kemudian lembaga kita berharap sudah mulai nanti kan tadi sudah dibahas bagaimana untuk tata kelola ini kita sudah bisa mengidentifikasi resiko membuat register kemudian kita juga harus bisa membuat penanggulangan resikonya seperti apa sehingga kedepan semua kebijakan yang kita ambil kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan itu sudah sesuai aturan yang ada "jelasnya Dr. Habib.
BACA JUGA:Wujudkan Visi Misi Universitas, FT Unila Gelar On-Site Visit Akreditasi ASIIN untuk Tiga Jurusan
Dr Habib, menyampaikan, bahwa Unila juga sudah memulai sistem GRC karena sesuai dengan program ibu Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani yakni "Be Strong" yakni G- nya adalah Governance, Risk Management and Compliance.
"Ini juga sebagai warning bagi kita supaya ke depan kita bisa menghindari kemungkinan-kemungkinan penyalahgunaan wewenang,"jelas Dr Habib.
Sementara, Sekretaris SPI Unila, Prof Marselina,S.E.M.P.M.,PIA mewakili Ketua SPI Unila Prof Dr Hamzah,SH.MH, menjelaskan, bahwa Satuan pengendalian internal (SPI) Unila ingin memberikan wawasan kepada perguruan tinggi di Lampung mengenai jenis-jenis Fraud serta pengenalan Governance, risk and Compliance (GRC) di Perguruan Tinggi.
Menurutnya, SPI Unila saat mengaudit seluruh laporan keuangan masih menemukan dugaan fraud yang kemungkinan tidak sengaja seperti kwitansi bodong, tidak ada materai, Pph salah dan seterusnya.
"Saya menduga itu kesengajaan karena berulang kembali."Kami melihat mungkin mereka tidak tahu, tapi dalam pemaparan materi baru tahu baru itu Fraud (kecurangan) itu terjadi karena disengaja. Sehingga kami mengambil kesimpulan perlu mengadakan workshop ini guna membuka wawasan mereka mengenai jenis-jenis Fraud,"jelas Prof Marselina.
BACA JUGA:Tim Pengabdian Teknik Informatika Unila Luncurkan Sistem Informasi Monitoring Peternakan Kambing
BACA JUGA:UTI-Unila Kolaborasi Garap PKM Program DRTPM untuk Edukasi Peternakan Ikan Tawar
Menurut Prof Marselina, Kecurangan itu ada saja, Kecurangan terjadi karena ada kewenangan karena dia punya power untuk melakukan hal tersebut. Jadi kemungkinan juga karena ada tekanan.
Misalnya, seorang bendahara tidak bisa lurus karena ada tekanan. Contohnya, SPJ luar negeri agar keluar dana. Karena gak bisa apa apa harus mematuhi, terpaksa menyetujuinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: